Kutitipkan Toilet Ini Kepadamu

Aku titipkan toilet ini kepadamu

toilet ini adalah warisan budaya kita

toilet ini adalah mimpi-mimpi kakek nenek 

setiap habis panen, ia menitipkan pesan

kapan ada toilet sendiri di rumah kita

;jangan nodahi dengan hati

jangan berburuk sangka 

;ketika nanti

beli cermin lebar di dalam toilet

agar kita bisa melihat tubuh kita dengan telanjang tanpa ragu

agar kita tidak berburuk sangka pada diri sendiri

aku tak ingin orang dekat melihat wajahku

sebelum berjumpa dengan toilet dan cerminnya

yang selalu berkata jujur

duduk di atas toilet, melepas semua kesombongan kita

mengarjarkanku keihlasan melepas apa yang sudah kita rebut

pertikaikan seharian, bertahun-tahun lamanya

aku titipkan toilet ini

jagalah ia sepenuh hati

jangan kau nodahi dengan kedua kaki

jangan kau biarkan doa-doa mengusir segalanya darinya

biarkan ia hidup bersama aroma yang khas

;ketika nanti

buatkan aku toilet di depan rumah

jangan simpan ia di tempat paling dalam 

ia adalah jiwa kita