meja makan adalah syurga
BaginyaIa menemui syurga setidaknya dua kali sehari
Pagi sebelum ke sekolah, malam sebelum neraka tiba
Setelah perjamuan malam di meja makan
Adik, kakak, bapak, ibunya
Bapak, kakek, ibu nenek
Memarahinya berkali-kali
Kecuali nenek yang hanya sesekali membentak
Entah kenapa?
Apakah kehadirannya disesali?
Apakah kurang lincah menyapu lantai yang terbeli dari hasil gadai?
Apakah kurang jelih melihat bekas-bekas penggorengan di piring antik yang terbeli sejak jaman belanda menjajah negeri moyangnya?
Apakah menanak nasi dengan tuungku kurang seduh?
Tak ada telepon berdering di tangannya kecuali di meja makan
Tak ada kecupan selamat tidur apalagi selamat bangun
Itu katamu yang manja!
Sepertinya manusia-manusia itu punya trauma dengan masa lalunya
Dengan gerilya di jaman nippong atau jaman belanda
Andai akan diminta mendingan dijajah dengan cina dari pada inggris amerika
Hanya di meja makan
Suatu malam hening berlangsung riuh bahagia dalam hati si Ming
Hanya karena suara si nenek tua
Famali di meja makan jika nasi keluar dari mulut bersama kata-kata
Sentak kaki kiri sang nenek kepada cucu sulung yang sudah berkumis
sembari jari kanan membahu di tangan kiri sang ibu,
di tangan kirinya mengelus tangan kanan sang pacar yang sudah keriput
ia ingin hari-harinya adalah malam
ia tak ingin pagi dengan tendangan
ia tak ingin sore dengan pukulan tangan
ia tak ingin larut dengan cemohan
karena itu nasi dikunyah seperti permen karet yang tidak ingin mengembang
pagi sebelum mengetuk
ia selalu menggunakan dua tanganÂ
nasi dingin di tangan kanan
air dingin di tangan kiri
bergiliran melakukan tugasnya
ia tergopoh itu lebih baik daripada suara sendok yang mengetuk pagi yang masih terlelap
tetapi setiap perjamun malam
antrian tangan, kaki, mulut
entah tanak nasi kurang sedap dengan ikan asap
apakah arangnya yang kurang memberi aroma
atau sambel terasi yang kurang asin
sehingga cemohan selalu pedis di ingatan
malamlah! Segeralah engkau merangkulku!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI