Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ironi, Herd Imunity

22 Mei 2020   18:19 Diperbarui: 22 Mei 2020   18:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ironi, Herd Imunity

(mengenang mati seorang pahlawan Covid di ujung Mei)

"Nak, kuatkanlah dirimu, jika kau tak mampu bertaruh dengan ironi

Dunia kita beda, biar aku saja yang pergi, sebentar lagi alam akan menyeleksi

Mau bagaimana lagi , tak ada yang peduli, biar aku mengenang sunyi

Menangislah selagi mampu, tapi jangan bersedih Simpan saja foto ini

Dari ayahmu yang sedang menjalani penyucian diri, RS Mei 2020"

Kata-kata malam setelah siang, hinggap dalam dua musim  

Tak juga mendung di pagi, siang hujan berlepas diri lalu berkemas dan

Pergi Seperti ia Mei disambut Juni, dan

Seperti juga hidup disambut sedih pada mati dan

Seperti air tawar disambut air laut di muara

Lalu dihisap sinar matahari dan lalu tumpah

Atau semua itu seperti pindah dimensi

Atom berwujud dimensi cahaya, jadi energi

Dari suci ia tawar, kembali

Atau Seperti Foto dibingkai, sepi tak ada waktu ziarah

Figuran berdiri telanjang di lukis dengan gaun indah

Berhias antik anti peluru, namun menembus hati

Aku seperrti mimpi

Foto dan lukisan dipajang, ramai

Di mana Pada mata semua memandang

sedikit melirik pelangi di tembok-tembok berlumut hujan,

bidadari beranjak, memasang selendang

tak melambai, menanti di syurga

aku menyebutnya rekaan yang pindah ke dimensi

pararel, harapku begitu agar aku masih menemuimu di sudut cahaya

jua engkau memberi pesan singkat jika ada yang berkenan menerimanya

betul katamu, kini tak ada yang peduli

mari berkuat diri, ajakmu sebelum mati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun