Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mudik Online, Lebaran Khusyuk

20 Mei 2020   23:52 Diperbarui: 28 Mei 2020   14:19 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sampaikan ini...

ke sanak keluarga, kepada pa imam, tentang isi celengan tahun lalu
catatan masih terbungkus, khutbahnya sudah terekam

ibu, emak Bukankah Engkau adalah perwujudan dari Tuhan???

Doamu, untukku yang kunanti
lalu kenapa aku harus mengajarimu tentang cinta dan rindu.

____seseorang bertanya padaku tentang ini...
lalu aku bersiul, aku tak tahu harus bagaimana cara berkhutbah di kamar sendiri
jadi imam di hati sendiri

jelasnya besok malam kataku,,,

sepotong bulan di atas sana akan menjawab...
pidato umara  kan seperti khotbah ulama

kan muncul jika bulan utuh, maka disebutlah ia purnama
tapi aku lebih memilih menjadi bulan sabit
toh keduanya adalah matahari yang bersinar

dari pada mata berbinar di hujan pagi, tak ada embun

“mungkin betul pepatah tua

hujan emas di kampung orang akan lebih sejuk dan damai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun