Dilan!!
Sejak itu, tak pernah aku jumpa teratai
kuncup mekar ke timur mentari.
Meski bukan cinta yang kucari
Ada untaian kisah yang ingin pernah kusudahi
Usah kau mencariku meski cinta kita sama
Aku tahu kaulah peramal cinta itu
Tapi aku tak tahu mampukah kau ramal masa depan itu
Dilan, Cinta dan masa depan kini tak diramal lagi
Cinta dan masa depan harus terencana dan direncanakan
Dilanku sayang!
Aku masih sayang kamu
Meski lembaran rambut putih tak dapat lagi diurai
Kelak aku akan mendongenkan kepada anak anakku
Bahwa Dilan itu ada dalam cinta Milea sewaktu SMA
Usah kau mencariku di setumpukan cadas-cadas itu
Aku tak lagi menyimpan mahligai mutiara itu
apatalagi di ladang edelweiss di atas sana
Cinta kita tak seabadi dengan semerbak wangi edelweiss
Teratai di samping sekolah SMA kita
Kini tak lagi kuncup mekar ke ufuk timur mentari pagi
Kini ia layu
Mungkin terlalu lama merindu
Bangkitlah dari mimpi cinta itu
Dilan!
Terima kasih tidurku kini terlelap
Seusai membaca catatan catatan sekolah kita lalu aku ber doa sambil mengingat mantramu
Itu cukup ampuh
Dilan!!! Rinduku kini sudah tidak berat lagi
Setelah kecupan surga di kening setiap pagi
Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H