Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Detektif informasi, pemintal cerita, dan pemuja mise-en-scène

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kekecewaan di Piala Thomas: Perjuangan Mental Indonesia di Bawah Sorotan

6 Mei 2024   14:00 Diperbarui: 6 Mei 2024   14:05 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Beregu Putra Indonesia pada Podium Piala Thomas 2024 (PBSI.id)

Fajar dan Rian (peringkat 7) juga kalah dari pasangan Tiongkok, Liang Weikeng/Wang Chang (peringkat 1).

Jonatan alias Jojo (peringkat 3) sempat memberikan harapan bagi Indonesia setelah menang melawan Li Shifeng (peringkat 6) dan rekor pertemuan 6-1.

Pada akhirnya, Indonesia harus merelakan gelar Piala Thomas untuk saat ini setelah Fikri dan Bagas (peringkat 9) kalah dari He Jiting/Ren Xiangyu (peringkat 11). Fajar/Rian dan Fikri/Bagas belum pernah bertemu lawan masing-masing sebelumnya.

Membangun semangat tim yang kuat membutuhkan upaya sadar. Pendekatan yang seharusnya menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama dan sistem pendukung yang kuat sangat penting. 

Para pelatih juga secara aktif harus mempromosikan budaya dukungan dan tanggung jawab kolektif di dalam tim, di atas statistik peringkat dan rekor pertemuan dengan lawan-lawan para pemain Indonesia.

Membangun Mental Juara: Peran Psikologi Olahraga

Program psikologi olahraga yang membekali pemain dengan alat untuk mengelola tekanan, membangun kepercayaan diri, dan mengembangkan rutinitas untuk tetap fokus selama situasi bertekanan tinggi seharusnya menjadi langkah awal yang penting untuk mengatasi hambatan mental yang mungkin dihadapi oleh tim putra Indonesia.

Program-program ini dapat mengajarkan pemain teknik relaksasi, latihan visualisasi, dan strategi latihan mental yang dapat secara signifikan meningkatkan performa mereka di bawah tekanan.

Di sini, investasi pada psikolog olahraga yang berkualitas dan integrasi program mereka ke dalam program bulu tangkis nasional juga penting untuk membentuk budaya baru.

Bimbingan dari veteran bulu tangkis yang telah menaklukkan Piala Thomas dapat memberikan panduan yang tak ternilai, berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi tekanan dan kehalusan taktis yang membedakan baik dari hebat di level tertinggi. Mungkin yang paling penting, budaya menang perlu ditanamkan dalam program bulu tangkis nasional.

Hal ini lebih dari sekadar merayakan kemenangan di turnamen besar, tetapi juga melibatkan perayaan kemenangan kecil, menekankan persiapan mental bersama dengan latihan fisik yang ketat, dan menumbuhkan sikap "pantang menyerah". Di sini, kita bisa mendapatkan inspirasi dari dominasi bulu tangkis Tiongkok, dengan mentalitas juara yang telah dipupuk sejak usia muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun