Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Detektif informasi, pemintal cerita, dan pemuja mise-en-scène

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kekecewaan di Piala Thomas: Perjuangan Mental Indonesia di Bawah Sorotan

6 Mei 2024   14:00 Diperbarui: 6 Mei 2024   14:05 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2020, Tiongkok kalah dari Indonesia pada babak final dan kembali dikalahkan dua tahun berikutnya pada babak perempatfinal, tetapi bisa kembali juara pada edisi 2024.

Perbandingan mentalitas dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Asosiasi Bulu Tangkis Tiongkok memiliki program pengembangan yang kuat dalam mengidentifikasi dan membina bakat-bakat muda sejak usia dini.

Selain itu, terdapat budaya bulutangkis yang kuat di Tiongkok, dengan banyak orang yang memainkan olahraga tersebut untuk bersenang-senang. Hal ini menciptakan lingkungan kompetitif yang membantu menghasilkan pemain tingkat tinggi dengan mentalitas yang kuat.

Lebih lanjut, para pemain Tiongkok sering kali menerima pelatihan terbaik dan memiliki akses terhadap fasilitas pelatihan yang sangat baik, yang berkontribusi terhadap kesuksesan mereka di tingkat internasional.Kemenangan dalam turnamen semacam ini, besar atau kecil, bisa sangat berharga dalam membangun mentalitas juara dan menumbuhkan keyakinan bahwa mereka bisa menang di panggung terbesar.

Mentalitas ini juga berpengaruh dalam catatan kemenangan para pemain Tiongkok pada turnamen individu. Meskipun baru menang pertama kali pada tahun 1982, Tiongkok telah berhasil meraih 21 gelar juara tunggal putra pada kompetisi All England, dibandingkan dengan 16 untuk Indonesia yang telah juara pada 1959.

Dalam Kejuaraan Dunia BWF, Tiongkok telah meraih 14 gelar juara tunggal putra, dibandingkan Indonesia dengan enam gelar juara. Dengan sistem kompetisi yang mempertandingkan tiga nomor tunggal putra dari lima kemungkinan pertandingan, tentu statistik ini menjadi penting.

Lebih dari Sekadar Kecemerlangan Individu: Kekuatan Semangat Tim

Dinamika tim dan semangat keseluruhan memainkan peran yang penting, namun sering diabaikan, dalam ketahanan mental. Unit yang kohesif dengan dukungan tak tergoyahkan satu sama lain bertindak sebagai penyangga terhadap tekanan.

Rekan satu tim yang merayakan kecemerlangan individu sambil memprioritaskan kesuksesan kolektif menumbuhkan rasa persahabatan dan mentalitas "kami melawan dunia" yang melampaui kegelisahan individu.

Di sini, perlu dilihat secara kritis proses pemilihan tim dan budaya tim. Pada final Piala Thomas 2024, Indonesia menurunkan Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Chico Aura Dwi Wardoyo pada nomor tunggal putra, serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana pada nomor ganda putra.

Pada pertandingan pertama, Ginting yang duduk pada peringkat 7 BWF kalah dari Shi Yuqi (peringkat 2) setelah sebelumnya kalah telak 2-9 dalam rekor pertemuan keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun