Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan sarjana ekonomi dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kepercayaan yang Hancur: Mampukah Boeing Bangkit Kembali?

8 April 2024   20:27 Diperbarui: 9 April 2024   09:02 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Boeing 777X dan Boeing 737 MAX di Boeing Field (Sumber: Reuters)

Tuntutan hukum meningkat ketika keluarga yang berduka mencari keadilan, mengungkap rasa sakit yang tak terduga yang disebabkan oleh kelalaian Boeing. 

Investigasi pemerintah dan sidang Kongres AS mengungkapkan pola penipuan yang memberatkan, perampasan peraturan, dan pengabaian yang mengejutkan terhadap nyawa manusia demi mengejar keuntungan. Meskipun demikian, kerusakan yang terjadi tidak terbatas pada kasus Boeing 737 MAX. 

Kepercayaan pada Boeing secara keseluruhan terguncang hingga ke intinya. Laporan puing-puing yang ditemukan di pesawat Boeing 787 Dreamliner yang baru dikirim, cacat produksi, dan gangguan perangkat lunak yang mengkhawatirkan di pesawat ruang angkasa Starliner melukiskan gambaran yang mengganggu tentang suatu perusahaan yang telah kehilangan arah.

Setiap terungkapnya hal baru memperdalam skeptisisme tentang kemampuan pesawat Boeing, terlepas dari modelnya, untuk benar-benar dapat dipercaya.

Peluang Terakhir: Jalan Menuju Penebusan?

Kejatuhan Boeing merupakan dakwaan mengerikan terhadap keserakahan perusahaan yang tidak terkendali. Upaya mereka untuk menipu regulator dan pengabaian yang tidak berperasaan terhadap keselamatan penumpang telah menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Satu-satunya jalan ke depan, jika memang ada, terletak pada perombakan mendasar budaya perusahaan. Keselamatan, bukan keuntungan, harus menjadi prioritas yang tidak dapat disangkal dan bahkan sekedar dinegosiasikan. 

Boeing perlu mendorong transparansi, mendengarkan para whistleblower, dan berinvestasi dalam teknik yang handal. Beban 346 nyawa dan kepercayaan yang hancur dari industri global tidak menuntut apa pun yang kurang dari itu.

Dengan demikian, Boeing tentu diharapkan kembali menjadi produsen pesawat yang sangat menjunjung tinggi kualitas dan keselamatan penumpang di atas segalanya, dengan program-program inovatif yang mengubah dunia menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun