Mohon tunggu...
Aldo
Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan sarjana ekonomi dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Penghapusan Ambang Batas Parlemen: Luka yang Ditimbulkan Sendiri dalam Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024   08:12 Diperbarui: 1 Maret 2024   14:21 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah mengajarkan kepada kita bahwa sinisme dan kekecewaan yang meluas terhadap sistem menciptakan lahan subur bagi kerusuhan dan tantangan terhadap legitimasi pemerintah.

Ketidakpastian Ekonomi: Harga dari Pemerintah yang Disfungsional

Stabilitas politik merupakan bahan utama bagi keberhasilan ekonomi. Legislatif yang terfragmentasi dan tidak stabil tentu menjadi racun bagi kepercayaan investor, baik domestik maupun asing.

Perusahaan membutuhkan prediktabilitas, kebijakan yang konsisten, dan kepercayaan pada kemampuan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan.

Studi secara konsisten menunjukkan bahwa negara-negara dengan tingkat fragmentasi politik yang tinggi mengalami penurunan investasi asing langsung (FDI). Sejarah ekonomi Indonesia sendiri menggarisbawahi korelasi ini.

Selama periode politik yang bergejolak tahun 1998-2004, arus masuk FDI mengalami fluktuasi tanpa henti.

Pada tahun 1998, krisis moneter membuat kepercayaan asing untuk berinvestasi di Indonesia menurun.

Pada tahun 1998-2002, arus modal keluar Indonesia lebih besar daripada arus modal investor yang masuk. Bahkan, hingga tahun 2002, arus masuk net FDI ke Indonesia negatif dalam jumlah dollar yang tidak kecil.

Kepercayaan asing untuk berinvestasi di Indonesia baru pulih pada tahun 2004, yang berbarengan dengan penyelenggaraan pemilihan presiden secara langsung untuk pertama kalinya dalam sejarah bangsa ini.

Kembalinya ketidakstabilan seperti masa-masa awal reformasi tentu akan menimbulkan ancaman bagi kemajuan ekonomi Indonesia baru-baru ini. 

Jika FDI turun bahkan hanya 5% setelah penghapusan ambang batas, Indonesia dapat kehilangan potensi investasi miliaran dolar, yang secara langsung berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi, kehilangan lapangan pekerjaan, serta ketidakmampuan untuk mendanai program sosial dan infrastruktur yang vital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun