Seiring berkembangnya zaman, perkembangan teknologi yang semakin canggih mempengaruhi cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi. Penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi hal yang lumrah untuk kebanyakan orang.Â
Media sosial yang disebut juga sebagai situs web yang mencakup facebook, twitter, Instagram, snapchat, tiktok yang memungkinkan kita untuk berinteraksi didalamnya. (Thursina, 2023) Munculnya media sosial juga memberikan perubahan cara orang berinteraksi, menyampaikan informasi dan melakukan hal hal lain di ruang publik.
Penggunaan platform media sosial dalam kehidupan sehari-hari mencakup semua
kalangan, termasuk generasi z atau gen z. Generasi yang lahir di rentang tahun 1998-2012 ini tumbuh di era digital dan juga membersamai perkembangan teknologi. (Albari, 2024) Generasi Z juga sering disebut sebagai penduduk asli dunia digital karena telah mengenal media sosial dan
dunia digital sedari dini.Â
Generasi z yang kegiatan sehari-harinya tidak lepas dari eksistensi media
sosial tentu menjadikan generasi ini mendominasi penggunaan media sosial.Â
Bagi generasi z, memiliki akun media sosial merupakan sebuah keharusan, selain sebagai media pembelajaran tetapi juga bentuk eksistensi diri. (Pranata et al., 2023) Saat keadaan mengharuskan generasi z
untuk tetap di rumah dan tidak berkegiatan sosial. Bagi gen z, beberapa contoh media sosial seperti, Twitter, Facebook, Instagram, Whatsapp, dan Tiktok sudah menjadi media yang memfasilitasi interaksi sosial antar individu.(Ariandi et al.,2023)
Generasi z yang memiliki keterampilan dalam menggunakan sosial media tentunya memiliki banyak koneksi yang bisa mempengaruhi aspek sosial, pendidikan, hingga kesehatan mental mereka. Penggunaan media sosial bisa berdampak positif dan negatif. Dampak positif dalam penggunaan media sosial seperti memudahkan komunikasi, memudahkan dalam mencari informasi dan bertukar sudut pandang. (Syifa, 2024)Â
Banyak orang yang menjadikan sosial media sebagai tempat mencurahkan perasaan saat ini atau sering juga disebut sebagai self disclosure (Sriyono et al., 2024) Diantara banyaknya dampak positif dalam penggunaan sosial media terdapat juga dampak negatif seperti, membuat penggunanya kecanduan atau ketergantungan.Â
Penggunaan sosial media yang terlalu sering juga dapat memicu stress, stress yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan masalah mental dan fisik yang serius seperti anxiety, depresi, dan gangguan tidur. (Triastuti et al., 2024)
Gangguan mental yang disebabkan oleh penggunaan media sosial untuk gen z biasanya
berupa tekanan untuk selalu tampil sempurna. Contohnya pada platform Instagram yang biasanya digunakan untuk mengunggah foto atau video, gen z yang cenderung tidak mau kalah dan berujung membandingkan diri sendiri dengan orang lain dapat memicu stress.Â
Karena menurut sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA), Gen z memiliki tingkat stress yang cenderung lebih tinggi daripada generasi lainnya. Dikatakan hanya ada 45% Generasi Z yang memiliki kesehatan mental baik atau sangat baik. (Arrahmi Thahir et al., 2023) Tak hanya itu, ekspetasi untuk selalu tampil sempurna di sosial media juga menjadi faktor penyebab timbulnya kecemasan dan stress.(Faiza & Maryam, 2024)
Generasi z juga cenderung memiliki ambisi untuk melakukan sesuatu yang sedang tren
seolah tidak mau tertinggal dengan apa yang sedang terjadi sehingga menimbulkan kegelisahan dan kecemasan pada diri mereka atau Fear of Missing Out (FoMO) (Perdana et al., 2024)