Mohon tunggu...
Andips Bapake Aisyah
Andips Bapake Aisyah Mohon Tunggu... -

Seorang suami dan seorang Ayah/\r\nPekerja Sosial/\r\nRelawan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mungkin Karena Kurang Visioner

30 Juli 2010   03:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:27 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Fauzi Bowo atau Foke, sebaiknya merumuskan dahulu konsep transportasi yang cocok untuk pertumbuhan Jakarta sampai puluhan tahun ke depan. Apakah transportasi berbasis rel atau berbasis air memanfaatkan kanal-kanal yang ada? Atau tetap memaksakan menambah jalanan yang pertumbuhannya sangat tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan yang ada? Atau menyediakan sarana untuk transportasi yang lebih sehat dan bersih seperti sepeda dan membuat nyaman para pejalan kaki?

Kebijakan yang saat ini dan yang akan datang seperti 3 in 1, dan ERP (electronic road pricing) saya rasa tidak akan akan efektif. Alasannya, para pemilik kendaraan adalah mereka yang punya uang. JElas saja mereka tidak akan kesulitan mengeluarkan uang untuk melintasi suatu jalan. 3 in 1 pun dapat dibobol dengan menyewa joki.

Kebijakan pembatasan sepeda motor untuk melintasi jalan-jalan tertentu juga dinilai tidak akan efektif. Seorang warga dengan pemikiran sederhana pun bisa bilang pembatasan itu hanya memindahkan kemacetan ke tempat lain. Tingkat disiplin pengendara motor pun, bisa dibilang sangat kurang sehingga kecelakaan yang melibatkan kendaraan beroda dua cukup signifikan.

Mungkin Karena Kurang Visioner

Saya berpikir bahwa kebijakan-kebijakan yang ditelurkan belakangan ini, pondasi pemikiran dan visinya tidak kuat. Sehingga kebijakan yang diambil berpotensi menimbulkan masalah pada jangka menengah dan panjang. Kebijakan yang diambil hanya untuk membereskan masalah saat ini. Masalah masa depan akan dicari solusi di masa itu.

Visi konversi minyak tanah ke gas sesungguhnya sangat bagus, tapi visi keamanannya masih kurang. Jika visi keamanannya kuat, insya Allah tidak terjadi ledakan tabung tersebut.

Menangani kemacetan juga menunjukkan bahwa pengambilan keputusan tidak visioner. Pembangunan jembatan layang maupun underpass pun tidak menjadi solusi karena orang dengan bebas membeli mobil atau motor, dan malas menggunakan angkutan umum. Pembangunan jalan tidak sebanding dengan volume kendaraan yang melintas.

Orang-orang pun bertanya-tanya, kemana uang pajak kendaraan yang dibayarkan tiap tahun? Mengapa tidak ada perbaikan signifikan? Malah jatuhnya jadi su'udzan terhadap pemerintah.

Banyak orang pinter di negeri ini. Singkirkan dulu kepentingan pribadi. Cari ide-ide yang masterpiece untuk perbaikan bangsa dan negara ini. Semoga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun