Mohon tunggu...
Andipati 2001
Andipati 2001 Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Suka nulis artikel random, cerpen dan puisi https://www.instagram.com/Andipati17/

Selanjutnya

Tutup

Horor

13 Agustus 2019

19 Agustus 2024   17:12 Diperbarui: 19 Agustus 2024   17:26 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.wattpad.com/1470544090-catatan-para-setan-13-8-2019

Rehan menghembuskan napas berat, ia resah sekali. Kemarin saat polisi datang, tidak hanya meminta Rehan untuk mengurus sesuatu mengenai mobil keluarganya yang sudah tidak berbentuk itu. Tapi, ada hal lain yang disampaikan oleh polisi yang membuatnya resah.

"Apa Mas Rehan sering mendengar pertengkaran di keluarga Mas Rehan?" Rehan mengerutkan dahinya, pertengkaran adalah kata yang asing di keluarganya. Keluarga mereka selalu membagi keceriaan dan kebahagiaan. Mereka mencoba saling mengerti dan sangat dekat satu sama lain. Rehan tersentak, kecuali pamannya dengan kakak dan adiknya. Mereka tidak terlalu dekat.

"Memangnya kenapa, Pak? Keluarga kami baik-baik saja, bahkan sebelum saya pergi berkemah, kami mengadakan pesta BBQ kecil-kecilan, dan bahkan pemanggannya pun masih belum dibersihkan," Rehan bertanya-tanya apa sebabnya polisi bertanya demikian? Apa kerja polisi sekarang adalah mencampuri urusan orang lain?

"Maaf Mas Rehan, kami menemukan tikaman di beberapa tubuh korban. Semua korban mendapatkan luka tikaman di bagian leher dan perut. Kami baru menyampaikannya dikarenakan kami tidak ingin mengganggu Mas Rehan yang tengah berduka," Rehan tertunduk, hampir menangis, pantas saja saat itu Pak RT melarangnya untuk melihat jenazah keluarganya. Yang Rehan tahu, mereka sudah terbungkus kain kafan dengan rapi. Rehan juga tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi mereka.

"Begini Mas Rehan, bukan maksud kami membuat Mas Rehan kembali berduka," polisi yang satunya merasa tidak enak begitu melihat Rehan yang hampir menangis, namun Rehan menggeleng pelan. "Mas Rehan, kecelakaan yang keluarga Mas Rehan alami bukan berakibat dari kelalaian pengendara, malfungsinya mobil, ataupun kelalaian dari truk yang menabraknya, melainkan akibat luka tusuk yang dialami pengendara dan semua penumpang di mobil itu. Pengendara mengalami luka tusuk, tewas ditempat, sehingga menyebabkan kecelakaan."

"Dengan bertanya begitu, maksud Bapak keluarga saya saling tikam di mobil?" Rehan tidak mengerti, itu adalah kalimat paling aneh yang ia ucapkan. Keluarganya? Yang harmonis itu, saling tikam?

"Ini yang membuat kami pusing, Mas Rehan. Dalam mobil itu, kami tidak menemukan pisau. Di tempat kecelakaan, di bagian tubuh korban, di mobil yang sudah tak berbentuk karena tertabrak truk di jalan tol, di sungai dekat jalan tol, semua sudah kami periksa dan tidak menemukan pisau apapun atau benda tajam apapun yang bisa digunakan untuk menikam sesorang," Rehan terbelalak, apa maksudnya itu? Polisi itu mendekat ke arah Rehan, berbisik begitu samar, "apa Mas Rehan tidak berpikir jika mereka disantet?" Rehan semakin bingung, polisi mana yang mengurus santet?

selengkapnya bisa cek di wattpad: https://www.wattpad.com/1470544090-catatan-para-setan-13-8-2019 

https://www.wattpad.com/1470544090-catatan-para-setan-13-8-2019
https://www.wattpad.com/1470544090-catatan-para-setan-13-8-2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun