Dalam sela-sela ketenangan hujan, Laila, seorang gadis berusia 13 tahun, membagikan kisah hidupnya yang penuh liku dan keajaiban. Melalui mata penulis ulasan, mari kita telaah keindahan novel "Hujan" karya Tere Liye yang menggambarkan perjalanan Laila dan kawan-kawannya di tengah bencana alam.
Mengawali dengan Cerita Puitis
Mengikuti suara Laila, kita diajak menyusuri setiap detil kisahnya. Cover buku yang menggambarkan tetesan hujan dan judul yang puitis menarik perhatian pembaca, membangkitkan rasa ingin tahu terhadap isi buku.
Sinopsis: Meretas Kehidupan Pasca Bencana Alam
Novel ini membawa kita ke masa depan, pada tahun 2042, di mana bencana alam melanda dan meninggalkan hanya sedikit populasi manusia. Laila, bersama sahabat-sahabatnya, merajut kembali hidup dalam bayang-bayang kehilangan.
Karakter yang Menggugah Empati
Laila dan Esok, dua tokoh utama yang kehilangan keluarga mereka, membangun kebersamaan di tengah-tengah bencana. Karakter Maryam, sahabat Laila, juga memberikan nuansa yang kaya akan empati dan persahabatan.
Menghadirkan Dilema dan Penerimaan
Pertanyaan dari seorang paramedis yang bertanya, "Apa yang ingin kamu lupakan?" mengilhami Laila untuk menceritakan kisah hidupnya. Penerimaan atas kehilangan menjadi salah satu tema utama yang menghadirkan dilema dan kekuatan dalam diri Laila.
Teknologi di Masa Depan dan Modifikasi Ingatan