Namun, pilu merayap dalam rongga mereka,Â
Seperti hujan yang tak pernah berhenti,Â
Mengguyur hati, menyisakan goresan pilu yang abadi.
Oh, batu jalanan yang tak pernah bicara,Â
Kau mengajar tentang kesendirian dalam bisu,Â
Seperti puisi lama yang menari di sepi,Â
Pilu mengalir dalam irama malam yang sunyi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!