Menggambarkan kesedihan yang mendalam,Â
Bagai puisi lama yang tersimpan dalam angan.
Di antara remah-remah sejarah yang terlupakan,Â
Batu-batu itu bertahan dalam sunyi,Â
Sejauh mata memandang, sejauh hati merindu,Â
Mereka mencerminkan pilu yang tak terlukiskan.
Seperti pena tua yang beranjak senja,Â
Batu jalanan merayu pada kenangan,Â
Pilu meliuk, membelit dalam setiap retak,Â
Seiring waktu, seperti kehidupan yang berlalu tak terduga.
Batu-batu itu, tak kenal rasa bersalah,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!