Menyimak kehebohan, black campaign, perseteruan serta penggunaan segala cara untuk saling mengalahkan lawan dalam Pipres 2014, telah menimbulkan keprihatinan tersendiri. Memang sebentar lagi kita seluruh rakyat Indonesia harus memilih salah satu dari dua pilihan Capres-Cawapres, yang telah disetujui oleh KPU: yaitu Jokowi-JK, atau Prabowo-Hatta.
Di dunia Social Media, TV dan lain sebagainya, kita telah melihat "pertempuran" yang memunculkan segala macam tulisan dan artikel maupun opini yang berusaha menjelek-jelekkan kandidat satu dengan lainnya. Bahkan mengarah kepada pembunuhan karakter.
Tulisan ini, mencoba untuk memberikan sedikit keteduhan, daripada kita mengalirkan semua energi, dan idealisme serta keinginan kita yang jika tidak dikelola dengan baik justru akan menghasilkan konflik horizontal sesama rakyat Indonesia, maka berikut adalah 10 Tantangan yang Harus Dihadapi oleh Capres-Cawapres terpilih, entah itu Jokowi-JK atau Prabowo-Hatta.
10 Tantangan yang Harus Dihadapi Capres-Cawapres Terpilih:
1. Transisi Kepemimpinan
Era SBY akan segera berakhir dan dengan segala kelebihan dan kekurangan Beliau, tentu sebuah transisi kepemimpinan harus dapat dilalui dengan mulus. Bagaimanapun kepiawaian Capres-Cawapres terpilih di dalam menjembatani transisi kepemimpinan mereka dengan pandahulunya harus dilalui dengan penuh kebijaksanaan. Berkaca dari negeri sebelah Thailand yang berulang-ulang mengalami kesulitan di dalam transisi kepemimpinan, juga Mesir dll. Semoga cita-cita reformasi dan demokrasi yang telah dibangun tidak hancur oleh karena transisi yang tidak berhikmat.
2. AFTA 2015
Segera sesudah semua gegap gempita Pemilu dan Pilpres 2014 berakhir, Capres-Cawapres terpilih sudah harus segera menghadapi satu tantangan serius dibukanya pasar bebas ASEAN pada tahun 2015. Mampukah leadership mereka menghadapi tantangan ini?
3. Rekonsiliasi Nasional Pasca Piplres 2014
Saya tidak bisa memprediksi bila Jokowi-JK yang terpilih, maka kubu Prabowo-Hatta dan semua koalisinya, tentu harus mampu menerima realitas kekalahan ini, namun jika tidak mampu, semoga tidak akan terjadi hal-hal yang kita inginkan: konflik terpendam, balas dendam dll, semoga pihak yang kalah bisa legowo.