Pemulung menjalankan ibadah sangat bergantung pada pekerjaannya. Meskipun ibadah itu wajib mereka masih banyak yang meninggalkan ibadah tersebut seperti sholat wajib 5 waktu. Kita dapat menyimpulkan bahwa tidak semua pemulung menjalankan kewajiban yang sudah diwajibkan oleh agama bahkan masih banyak pemulung yang meninggalkan kewajibannya.Â
Dalam sosiologi agama ialah suatu kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan tertentu dan tindakan masyarakat untuk melindungi diri dari segala ancaman apapun. Agama dapat disangkut pautkan dengan kebudayaan yang ada di daerah tersebut karena mereka sudah yakin dengan agama yang dianut, dan bisa menjadi pendorong untuk melakukan hal-hal baik sesuai dengan akhlaq agama dan norma budaya.Â
Penilaian mendasar terhadap individu, terutama mereka yang beragama, didasarkan pada pentingnya agama sebagai pendorong seseorang menjadi beragama, dan hal ini cenderung bersifat ganda. Artinya, orang yang berakhlak baik dan baik hati, atau sebaliknya, orang yang mempunyai sikap religius. Dia tidak menentu dan memiliki permusuhan terhadap orang-orang di sekitarnya. Agama juga dapat mengontrol emosi dalam diri sehingga tidak melakukan hal-hal yang baik.Â
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ibadah wajib tetap dilaksanakan tetapi untuk pengajian mereka jarang untuk ikut karena alasan pekerjaan. Pada aspek perilaku dan ritual keagamaan, terkait dengan teori dari Max Weber mengenai agama dan perilaku yakni agama sebagai sebuah motivasi, pendorong, dan tujuan seseorang dalam bertindak untuk melakukan sesuatu dan bersifat individual. Peneliti juga menemukan pemulung sholat dengan keadaan lingkungannya kotor dan dapat disimpulkan bahwa pemulung kurang menjaga kebersihannya.Â
Berdasarkan fakta-fakta yang sudah dipaparkan diatas bahwa sebagian pemulung kurang dekat dengan agam dan Tuhan-Nya. Maka, pada penelitian ini kita menyarankan para pemulung yang beragama islam dapat menjalankan kewajiban nya dahulu daripada pekerjaannya dan ketika beribadah juga harus dalam keadaan bersih karena syarat sahnya sholat yaitu kita harus dalam keadaan suci dan lingkungan kita juga harus bersih.
SIMPULAN
Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa agama dapat mempengaruhi perilaku dalam keseharian pemulung, baik secara langsung atau tidak langsung. Penelitian ini menemukan pemulung yang mengumpulkan sampah di Desa Meli, yang memiliki pemahaman dan internalisasi nilai-nilai agama yang berbeda-beda. Agama dapat menjadi suatu kebutuhan yang mendasar bagi manusia, sebagai norma yang ditanamkan di masyarakat dan sebagai saudara seiman. Agama merupakan kebutuhan pokok manusia sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupannya, sekaligus sebagai pembentuk karakter individu, dari sisi hubungan sesama manusia dan Tuhan-Nya.
Sumber : Wahyuni Sri. PERILAKU BERAGAMA PRMULUNG : STUDI KASUS KOMUNITAS PEMULUNG DI DESA MELI KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA. IAIN Ponorogo. 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H