1. fleksibel, siswa dapat mengakses materi kapanpun dan dimanapun yang memiliki akses internet. siswa tidak harus berada didalam kelas untuk mendapatkan materi pembelajara.
2. independent Learning, LMS memberikan kesempatan bagi pelajar utuk memegang kendali atau kesuksesan belajar masing-masing, siswa diberi kebebasan untuk menentukan kapan mulai, dan menyelesaikan pembelajaran.
3. baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak sehingga menambah wawasan.
4. baik pemgajar maupun siswa dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi waktu, jarak dan tempat.
dari sekian banyak keunggulan LMS, LMS pun memiliki kekurangan seperti:
1. tidak dapat diakses oleh semua kalangan, contohnya seperti siswa di daerah pelosok yang masih kesulitan dalam akses komputer, internet, dan ponsel
2. proses pembelajaran yang cenderung kepelatihan dibandingkan pendidikan.
berkurangnya interaksi sosial antar siswa dengan pengajar
penggunaan LMS untuk perkuliahan contohnya yaitu universitas pamulang. dimana mahasiswa melakukan E-learning pada mata kuliah 3 SKS ,mengakses modul pembelajaran, pre-test dan post-test sebelum melakukan diskusi E-learning, mengumpulkan tugas mata kuliah, mengupload jawaban UTS dan UAS pada LMS universitas pamulang.
Dengan hal tersebut semoga dalam pembelajaran jarak jauh kedepannya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan dan tujuan dengan meminimalisir terjadinya kesalahan dan hambatan pada proses pembelajaran jarak jauh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H