Persatuan sejatinya merupakan akar budaya dan ciri khas masyarakat Indonesia tercermin dalam kehidupan gotong-royong. Didukung pasal 30 ayat 1 dan 2 tentang usaha mewujudkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan adalah wujud usaha segenap masyarakat.
Pada era teknologi yang mana tata nilai masyarakat mengalami perkembangan, maka nilai persatuan mulai tergeser dalam tubuh masyarakat. Kehidupan semakin dinamis, masyarakat mulai cenderung apatis terhadap kehidupan sekitar. Rasa egosentris membuat masyarakat kembali pada tataran awal sebelum kemerdekaan.Â
Menciptakan berbagai perubahan yang membuat masyarakat mudah terpecah dan berkelompok-kelompok. Pertanyaan ekstrim yang dapat diajukan dalam suasana yang demikian adalah akankah kita kembali menjadi masyarakat yang terpecah belah? Mungkinkah persatuan akan terkikis sehingga menciptakan kehidupan model  baru dalam masyarakat? Atau pada tataran yang lebih mendalam mungkinkah "persatuan" bukan lagi satu hal yang dapat diharapkan atau malah sebaliknya?
Fenomena saat ini membuat kebingungan dalam tubuh masyarakat. Makna "persatuan" yang sejatinya digunakan sebagai kekuatan dalam masyarakat kini rasanya sudah bukan hal yang dapat dilihat.Â
Persatuan seolah hanya sebatas kata yang kehilangan makna, mengabur menjadi wacana yang tiada artinya. Antarwilayah saling berkonflik memperebutkan material dan nilai, antarmasyarakat saling bersitegang, bahkan antaranak bangsa saling berselisih paham. Membuat siapa saja khawatir dibuatnya. Lalu, apa arti sebenarnya dari sebuah kata "persatuan" ?
- Persatuan Cikal Bakal Kekuatan Bangsa Indonesia
Bermula dari bersatunya masyarakat, bangsa Indonesia berhasil memperoleh kekuatannya ditandai dengan kemerdekaan yang tercetus tahun 1945. Berbagai upaya kemerdekaan yang sebelumnya diupayakan tidak membuahkan hasil karena bangsa Indonesia masih terkukung oleh adat kedaerahan yang menghilangkan esensi persatuan wilayah.Â
Namun, setelah adanya upaya yang terus-menerus dilakukan dan digali, masyarakat Indonesia berhasil dipersatukan dalam satu syarat mutlak yaitu Indonesia. Persatuan sejatinya lambang kekuatan, bukan saja dalam taraf terkecil yaitu antarindividu melainkan dalam skala nasional sangat berpengaruh. Mungkin terdengar klise dan utopis, akan tetapi bayangkan jika tidak ada persatuan. Akankah hidup dapat berjalan normal?Â
Di mana pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan teman. Untuk saling membantu dan saling memperkuat satu dengan yang lainnya. Pekerjaan berat dapat dengan mudah terselesaikan dengan adanya dukungan dan kerja sama. Bayangkan jika itu terjadi pada tataran masyarakat atau bahkan bangsa? Sudah barang tentu entitas masyarakat akan memperoleh kekuatan yang lebih bukan? Hal berat menjadi ringan karena diselesaikan bersama-sama.
- Persatuan Lambang Keharmonisan Masyarakat
Bagaimana jadinya jika masyarakat Indonesia hidup dalam konflik? Saling curiga atau bahkan menjalani hidup dengan penuh "drama" yang memecah belah persatuan? Sudah barang tentu kehidupan dalam masyarakat menjadi chaos. Timbul berbagai penyakit-penyakit dalam diri masyarakat yang dapat merusak keharmonisan nasional.Â
Saling tuduh, fitnah, dan serang menjadi senjata utama yang akan dilancarkan. Tanpa persatuan maka masyarakat akan mundur pada taraf perpecahan. Mementingkan ego di atas kepentingan nasional. Masyarakat akan berjalan sendiri-sendiri. Jika sudah begitu adanya maka tidak ada yang namanya keharmonisan karena kepedulian hilang dalam diri masyarakat.Â