"Thank you. Hmm are you Malaysian?" tanyanya kembali.
"No. I'm Indonesian from Jakarta. Where do you from?"
"Oh hai. Maaf saya kira Kakak orang Malaysia soalnya mirip, muka Kakak Melayu banget. Saya dari Indonesia juga, dari tetangganya Jakarta, Tangerang Selatan hehe." tiba-tiba dia bicara Bahasa Indonesia dengan muka bahagia.
"Oh waw. Muka saya Melayu ya? Padahal saya orang Jawa hehe. Traveling ke sini atau emang tinggal di Singapore?" tanyaku penasaran.
"Saya sudah 3 tahun tinggal di Singapore Kak, Kerja di sini alhamdulillah."
"I see. Menyenangkan yaa kerja di sini."
"Sama aja Kak. Ada suka dan duka. Saya juga sudah pindah kerja 2 kali kok selama di sini hehe. Sekarang alhamdulillah udah dapet tempat yang nyaman."
Tanpa disadari kami berdua tenggelam dengan obrolan yang mengalir begitu saja selama menyantap hidangan. Aku pandangi bola matanya yang berbinar-binar setiap dia menceritakan tentang pengalamannya hidup di Singapore selama 3 tahun ini. Belajar mandiri dan bertanggungjawab dengan hidupnya. Very interesting.
"Rama. Haha dari tadi kita gak nyembutin nama. Kakak namanya siapa?" ketawanya renyah banget ini laki-laki.
"Sandra. Hehe iyaa saking keasyikan ngobrol. Eh jangan panggil Kakak lah, panggil Sandra aja."
"Oh oke Kak Sandra, eh Sandra. Oya, besok ada jadwal kemana? Jangan bilang Merlion, MBS, Garden by deh."