Benteng Speelwijk juga terdapat makam orang-orang Belanda (kerkhoff) termasuk Komandan Hugo Pieter Faure (1718-1763) panglima perang yang memiliki prasasti makam terbesar di sini.
Vihara tertua di Banten ini didirikan oleh Sunan Gunung Jati sebagai hadiah untuk Puteri Ong Tien yang dinikahinya. Awalnya Vihara Avalokitesvara berdiri di Desa Dermayon dekat dengan Masjid Agung Banten namun dipindahkan ke kawasan Pamarican hingga saat ini.
Apabila Anda berkunjung ke Benteng Speelwijk, Anda cukup berjalan kaki menyebarangi jembatan untuk menuju ke Vihara Avalokitesvara.
Pada tahun 1883, Vihara Avalokitesvara menjadi tempat berlindung masyarakat Banten dari bencana gunung Krakatau yang dahsyat. Di area samping kanan vihara terdapat cerita perjalanan berdirinya Vihara Avalokitesvara.
 Selain 4 tempat di atas, ada juga Pelabuhan Karangatu yang merupakan pelabuhan besar pada masanya. Banyak pedagang singgah dan melakukan kegiatan perdagangan di pelabuhan ini. Ada juga Pelabuhan Pabean yang menjadi pelabuhan bersandar para pelaut luar negeri untuk selanjutnya melakukan pelayaran nusantara. Benda-benda yang tersisa pada pelabuhan ini disimpan rapi di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama.
Banten Lama Pesona Cagar Budaya Indonesia Yang Wajib Dilestarikan
Letak yang tidak jauh dari Jakarta seharusnya bisa menjadi salah satu alternatif traveling yang bisa dilakukan ketika akhir pekan. Banten Lama begitu mempesona dengan wisata sejarah dan budayanya. Selain kawasan Banten Lama, Provinsi Banten memiliki Kota Serang, Desa Adat Baduy, Pantai Anyer, Taman Nasional Ujung Kulon dan sebagainya.
Bangunan-bangunan yang termasuk cagar budaya adalah bukti sejarah masa lampau. Melalui bangunan-bangunan inilah menunjukkan bahwa kita ini adalah bangsa yang besar dan kuat. Sudah seharusnya kita jaga bersama.
Provinsi Banten menjadi menarik untuk dikunjungi karena di sini lahir berbagai macam etnis yang menghadirkan keindahan harmonisasi kehidupan. Berkunjung ke Banten Lama saya jamin akan menjadi liburan menyenangkan dengan suasana berbeda.