Mohon tunggu...
Andini Okka W.
Andini Okka W. Mohon Tunggu... Guru - -Work for a cause not for an applause-

- a teacher, a humanist, and a lifetime learner -

Selanjutnya

Tutup

Film

Menilik Sudut Pandang Si Penjajah, Lewat Film De Oost

17 Juni 2024   03:39 Diperbarui: 17 Juni 2024   03:45 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://upload.wikimedia.org/

Murni diproduksi oleh Belanda, film ini merupakan sebuah kesegaran baru karena sudut pandang yang dipakai adalah dari sudut pandang si penjajah sendiri.

Film ini cukup berani mengangkat fakta sejarah kelam Belanda yang pernah menjajah Indonesia.

Dari beberapa artikel yang saya baca, ada resensi yang berpendapat bahwa film ini sekaligus juga propaganda untuk "meringankan" rasa bersalah Belanda kepada Indonesia. Karena isi ceritanya sendiri berpusat pada rasa simpati tentara Belanda pada warga Indonesia dan pembangkangannya pada tugas yang diberikan.

Namun bagi saya, sikap simpati semacam ini wajar muncul terjadi karena penjajah tetap manusia biasa yang punya rasa kemanusiaan.

Bukan membela penjajah, namun beberapa catatan sejarah yang saya baca juga menceritakan tidak sedikit pihak Belanda yang berjasa dan membantu pribumi pada saat itu.

Sisi manusia dalam film ini juga digambarkan dengan adanya pihak pemberontak dari Indonesia sendiri. Pihak pemberontak yang mengambil korban dari saudara sebangsanya.

Sayangnya, tidak  diceritakan mengapa para pemberontak melakukan itu dan apa masalah awalnya. Lalu, ketika Westerling mulai pembantaian di Sulawesi, penonton tidak diberi tahu apa yang sebetulnya terjadi di Sulawesi. Serta, seberapa besar ancaman Indonesia bagi Belanda saat itu sampai-sampai Westerling membantai banyak orang di sana.

Bagi para penonton yang lupa akan pelajaran sejarah kolonial di bangku sekolah, pasti akan kebingungan.

Namun demikian, De Oost telah menunjukkan hal yang menarik (sudut pandang yang berbeda) dari kisah penjajahan Belanda di Indonesia.

Sisi pandang dari penjajah itu dapat digunakan sebagai bahan diskusi tentang sejarah dan menjadi refleksi bagi masyarakat Indonesia dalam memandang sejarah perjuangan kemerdekaan.

Semakin menguatkan rasa cinta tanah air, pun juga mengingatkan kita bahwa segala bentuk peperangan atau pelanggaran kemanusiaan harus dilenyapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun