Mohon tunggu...
Andini Okka W.
Andini Okka W. Mohon Tunggu... Guru - -Work for a cause not for an applause-

- a teacher, a humanist, and a lifetime learner -

Selanjutnya

Tutup

Film

Menilik Sudut Pandang Si Penjajah, Lewat Film De Oost

17 Juni 2024   03:39 Diperbarui: 17 Juni 2024   03:45 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://upload.wikimedia.org/

2. Apakah jalan cerita dalam De Oost itu nyata?

Menurut sumber yang saya baca, Jim Taihuttu telah melakukan riset mendalam selama empat tahun sebelum film ini dirilis. Kisah Johan de Vries merupakan kisah dan tokoh fiksi, namun fakta sejarah mengenai keberadaan tentara Belanda dan Westerling merupakan kisah nyata. 

https://upload.wikimedia.org/
https://upload.wikimedia.org/

Walaupun demikian, putri dari Westerling sendiri menyebut bahwa film ini hanyalah fantasi dan memutarbalikkan fakta Sejarah. Ia menyebutkan bahwa ayahnya tidak sekejam apa yang digambarkan dalam film. Ia pun menambahkan bahwa Westerling dijuluki Ratu Adil oleh pribumi di masa itu.

Dari sebuah penelitian yang menggunakan metode kualitatif berjudul PEMBANTAIAN RAYMOND PIERRE PAUL WESTERLING DI SULAWESI SELATAN SEBAGAI UPAYA BELANDA MENDIRIKAN NEGARA INDONESIA TIMUR (1946-1947) yang ditulis oleh Rafi Zain Yusuf, Drs.Ridwan Melay, M.Hum, dan Bunari, M.Si. diperoleh beberapa kesimpulan :

  • Westerling adalah seorang pasukan elit Belanda yang menjadi dalang dibalik pembantaian rakyat Sulawesi Selatan serta pemberontakan APRA di Jawa Barat. Selain melakukan pembantaian dan pemberontakan di Indonesia, pasukan Depot Speciale Troepen yang dilatih oleh Westerling juga terlibat dalam berbagai aksi militer di Indonesia seperti, Agresi Militer I dan II serta membantu berdirinya Republik Maluku Selatan.
  • Latar belakang Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur adalah untuk memecah belah Republik Indonesia yang baru merdeka. Negara Indonesia Timur termasuk ke dalam salah satu negara bagian bentukan Belanda yang dikenal dengan Republik Indonesia Serikat.
  • Perlawanan rakyat Sulawesi Selatan dilakukan dengan cara membentuk kelasykaran di setiap daerah dan berkoordinasi dengan kelasykaran pusat LAPRIS dan dibantu oleh Tentara Republik Indonesia Persiapan Sulawesi (TRIPS) yang bertugas untuk melatih dan membina perlawanan menjadi sebuah kesatuan yang lebih baik.
  • Dalam menghadapi perlawanan di Sulawesi Selatan Belanda mengajak para tokoh adat, raja-raja dan tokoh masyarakat untuk bekerja sama dengan janji diberikan kedudukan dan kehidupan yang layak. Selain dengan cara mengajak tokoh adat dan penguasa untuk berpihak, Belanda juga menggunakan militer untuk menghadapi perlawanan rakyat seperti mendatangkan pasukan khusus DST untuk memadamkan pemberontakan dengan cara melakukan pembantaian.

Menurut saya pribadi, dengan riset yang cukup panjang oleh sutradaranya. Ditambah dengan berbagai fakta sejarah tertulis yang ada. Keberadaan Westerling dengan catatan kelam pembantaiannya merupakan sebuah jejak yang tidak terbantahkan.

Jadi, ini adalah interpretasi sutradara terhadap sosok seorang Raymond Westerling dan apa yang terjadi ketika petaka Agresi Militer Belanda II (Operation Kraai) terjadi. Bahkan menurut berbagai buku sejarah, kekejaman Westerling digambarkan melebihi apa yang ditampilkan dalam film.

3. Nilai Istimewa

Film ini diproduksi oleh New Amsterdam Film Company. Film yang benar-benar buatan Belanda meski ada beberapa orang Indonesia yang mensukseskan proyek film ini.

Selain di belakang layar, di depan layar kita menemukan beberapa aktor kondang Indonesia yang biasa muncul di film-film dalam negeri, seperti Yayu Unru, Lukman Sardi, dan Putri Ayudya.

Yang menarik bagi saya adalah keberadaan Gita, diperankan Denise Aznam, seniman berdarah Indonesia kelahiran Belanda yang berdomisili di Amsterdam. Gita adalah seorang pelacur yang membuat de Vries jatuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun