Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan massa tulang, yang menyebabkan kerapuhan tulang dan meningkatkan risiko fraktur, terutama pada pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Penyebab osteoporosis dapat bersifat primer, terkait usia dan menopause, atau sekunder, akibat penyakit atau penggunaan obat tertentu. Faktor risiko utama meliputi penurunan kepadatan mineral tulang (BMD), usia, riwayat fraktur sebelumnya, riwayat keluarga, komorbiditas, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Epidemiologi menunjukkan peningkatan insiden osteoporosis seiring bertambahnya usia, dengan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Pencegahan dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup, seperti diet seimbang, olahraga rutin, serta menghindari faktor risiko modifikasi seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan. Pencapaian massa tulang puncak yang optimal sejak usia muda sangat penting untuk mengurangi risiko osteoporosis di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Blom, A., Warwick, D., Whitehouse, M., & Solomon, L. (2018). Apley & Solomon's System of Orthopaedics and Trauma. CRC Press.Â
-
Kumar, V., Abbas, A. K., Aster, J. C., & Perkins, J. A. (2018). Robbins basic pathology. Elsevier.Â
Kulak CA, Bilezikian JP. Osteoporosis: preventive strategies. International Journal of Fertility and Women's Medicine. 1998 Mar 1;43(2):56-64.
Rossini M, Adami S, Bertoldo F, Diacinti D, Gatti D, Giannini S, Giusti A, Malavolta N, Minisola S, Osella G, Pedrazzoni M. Guidelines for the diagnosis, prevention and management of osteoporosis. Reumatismo. 2016;68(1):1-39.
Rozenberg S, Vandromme J, Ayata NB, Filippidis M, Kroll M. Osteoporosis management. International journal of fertility and women's medicine. 1999 Sep 1;44(5):241-9.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI