Mohon tunggu...
Andina GinaAditianti
Andina GinaAditianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka

Hobby : bernyanyi Saya termasuk orang suka menuangkan ide dengan bernyayi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengharukan! Sekeluarga Bekerja sebagai Pemotong Rumput untuk Menyambung Hidup

20 Desember 2022   15:21 Diperbarui: 20 Desember 2022   16:15 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Keluarga Dhuafa ialah golongan manusia yang telah terbiasa hidup dalam kemiskinan, ketidakberdayaan, dan penderitaan yang terus-menerus dirasakan. Contohnya seperti, anak terlantar, fakir miskin, anak-anak yatim piatu, dan masih banyak lagi. Ketika naluri tergerak, dan adanya kesadaran untuk saling berbagi antar sesama. Bahkan kita bisa saksikan saat ini banyak para tokoh baik itu para pemuka agama, pejabat, pengusaha, sampai mahasiswa makin tersadar bahwa dalam harta yang mereka miliki ada hak untuk orang lain yang memang berhak menerimanya.

Keluarga dhuafa merupakan keluarga yang memerlukan bantuan dan perhatian dari pemerintah dan segenap masyarakat. Karena secara perekonomian mereka tergolong rendah dan sangat membutuhkan bantuan dan ulur tangan dari orang lain. Kesusahan hidupnya terkadang menjadi alasan keluarga tersebut kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian, yang pada akhirnya mereka akan sulit dalam menemukan kebutuan pangan bagi anggota keluarganya.

Kemiskinan merupaan masalah sosial yang senantiasa hadir ditengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dan permasalahan ini memberikan ketertarikan bagai berbagai kalangan seperti akademisi, praktisi sosial, dermawan, dan banyak lagi (Suharto, 2005).

Kesulitan yang dialami keluarga dhuafa ini membuat mereka sangat mengharapkan adanya anggota keluarga yang dapat mengenyam bangku pendidikan dengan harapan agar dapat keluar dari situasi yang serba kekurangan. Nasib dapat dirubah salah satunya dengan mengenyam pendidikan yakni bersekolah. Namun kondisi yang dilaluinya membuat langka tersebut terhambat juga motivasi bersekolah  yang terpengaruh. Oleh karena itu diperlukan bantuan dan arahan serta edukasi dari orang disekitarnya.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Maka atas dasar tesebut, kami melakukan kegiatan pemberdayaan ini, yang nantinya dapat membantu dalam mengatasi permasalahan perekonomian keluarga tersebut dan kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa ini bisa memberikan banyak nilai-nilai yang bermanfaat. Beberapa nilai yang bisa kami diambil dari kegiatan ini yaitu nilai kebaikan, nilai syi'ar dan juga nilai keikhlasan. Dari kegiatan ini juga yang membuat kami menyadari bahwa dari semua kegiatan yang kami lakukan dari awal sampai akhir nanti terdapat kandungan nilai-nilai tersebut. 

Dari nilai Kebaikan kami dapat maknai bahwa dimanapun kita berada, dengan siapapun kita, kita harus selalu bersikap baik terhadap orang-orang yang ada disekitar kita, maupun kepada orang-orang yang jauh dari jangkauan kita. Nilai syi'ar atau dakwah dalam hal ini kita mengajak serta orang-orang untuk membantu orang-orang yang lebih membutuhkan. Dan nilai keikhlasan, mengajarkan kita untuk selalu menerima apapun yang terjadi didalam hidup kita, baik itu suka ataupun duka. Kita harus selalu ingat bahwa kita harus selalu menanamkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun