Banyak hal yang bisa dilakukan di Gili Sunut, selain bermalas-malasan di tepi pantainya, kita pun bisa bersnorkeling, diving, memancing hingga berjalan kaki melintasi padang ilalang yang cukup luas di dataran gili ini. Tapi satu yang paling ditunggu-tunggu orang ketika berada di gili ini adalah ketika air laut lagi turun, sebab kita dapat melihat bentangan pasir yang timbul dari tepi gili ini hingga ke perkampungan baru yang ada di seberang laut. Berarti pula kita dapat berjalan kaki di sepanjang bentangan pasir itu sembari memungut aneka rupa kerang-kerangan buat oleh-oleh.
Untuk bisa melihat timbulnya bentangan pasir yang panjang di Gili Sunut adalah biasanya pada waktu pagi hingga siang. Pada waktu sore hingga petang, debet air laut di sekitar gili ini akan kembali bertambah atau naik.
Keindahan bawah laut di tepi pantai Gili Sunut sungguh luar biasa eloknya. Warna-warni biota laut tampak jelas dari kaca mata "sonorkeling". Saya tak bisa menghitung jumlah spesies ikan yang berada di sekitar saya. Jelasnya, ikan-ikan itu beragam bentuk dan penuh warna-warni.Â
Saya pun terkadang menyentuh terumbukarang yang ada di sekitar saya, namun saya menghidar dan kembali mengamati ragam bentuknya serta warna-warninya yang begitu mempesona. Tapi suatu yang lebih menabjukkan saya di kawasan pantai ini adalah ketika menemukan bintang laut berwarna biru yang luar biasa eloknya. Sebab di kawasan pantai lain, saya hanya selalu bertemu dengan bintang laut berwarna jingga.
Waktu tak begitu dirasa. Kami pun puas bermain dengan snorkeling. Matahari mulai condong ke barat, dan kami pun segera beranjak ke atas untuk menyalin pakain.
Kembali melintas di tengah padang ilalang, kami pun akhirnya menuruni sebuah tebing yang cukup terjal hingga berhasil tiba di belahan pantai bagian selatan. Sejurus kemudian, satu persatu kami bergerak memasuki ruang perahu yang berjam-jam lamanya menunggu kedatangan kami.
Tak lama kemudian, perahu kami berada di depan Pulau Maringkik. Tapi perahu kami tidak mengarah ke Pulau Maringkik, yaitu salah satu pulau kecil  di Lombok Timur yang cukup terkenal sebagai pulau terpencil yang unik. Perahu kami langsung menuju ke dermaga Tanjung Luar yang terletak di Kecamatan Kruak, Kabupaten Lombok Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H