Sistem pemasaran hasil kerajinan seni yang berbahan limba laut juga bervariatif. Seperti usaha kerajinan seni dari keluarga Almarhum Pak Tarsila yaitu membuka artshop di tempat tinggalnya dan sistem pemasaran online.
Demikian juga dengan pengrajin lain, seperti Ibu Juleha terkadang menerima pesanan dari pedagang aksesor di luar yang ada di Sumbawa dan Di Bali. Lain halnya dengan Syahria, ia pun lebih cenderung memasarkan hasil karya seninya dengan cara berkeliling di berbagai tempat, seperti di bagian-bagian wilayah yang ada di Kota Sumbawa.
Dari hasil wawancara pada para pengrajin seni yang ada di Pulau Kaung, mereka rata-rata mampu bertahan hidup dengan mengandalkan hasil kerajinan seni yang digeluti. Adi mengakui bahwa keluarga Almarhum Pak Tarsila dapat bertahan hidup dari usaha kerajinan seni yang dibuka sejak tahun 1996.
"Bahkan Almarhum Pak Tarsila dapat menyekolahkan anaknya sampai di tingkat SLTA dengan hanya mengandalkan hasil kerajinan seni yang digelutinya," ujarnya.Â
Demikian juga dengan seorang Syahria yang juga berprofesi sebagai pengrajin seni bentuk yang berbahan limbah akar bahar (urat batu) mampu bertahan hidup atau membiyai kehidupan rumah tangganya dengan hanya bertumpu pada usaha kerajinan seni bentuk yang ditekuni semenjak dulu.
Dari tuturan di atas dapat ditarik suatu makna kehidupan bahwa alam selalu memberi peluang kepada ummat manusia dalam bertahan hidup. Hanya saja tergantung dari upaya kreatifitas ummat manusia dalam menterjemahkan pemberian atau peluang hidup dari alam.
Limbah laut adalah limbah organik yang dihasilkan dari proses alam, yang keberadaannya kebanyakan disepelehkan oleh umat manusia. Namun pada sebagian penduduk yang berada di Pulau Kaung memiliki daya kreativitas yang bagus dalam menyikapi pemberian alam yang berupa limbah. Merekapun mampu menunjukkan daya kreatifisnya tersebut dengan  mengolah limbah laut yang berdampak ekonomi.