Manusia mengetahui sesuatu itu ada karena ada yang hadir dalam dirinya, baik dari alam/fisik ataupun dari akal.
      Persepsi dengan wujud tidak akan terjadi tanpa adanya syarat yang dipenuhi yaitu kehadiran, artinya kehadiran sesuatu pada diri manusia meniscayakan adanya wujud dan persepsi, maka persepsi adalah wujud yang dipersepsi bagi yang mempersepsi, wujud sebagai objek dan persepsi sebagai kehadiran, hubungan objek dengan subjek itulah persepsi.
      Maka wujud yang dipersepsi hadir dalam diri manusia pada tingkatan yang lebih tinggi dari materialnya yaitu jiwa.
Wujud Mental
      Wujud mental dalam kaitannya dengan hubungan subjek dan objek yang dipersepsi berkaitan dengan hal eksternal (alam), artinya wujud mental eksis pada diri manusia akibat dari hubungannya dengan alam material dan masuk pada jiwa, karakternya tidak stabil karena berbau psikologis, maka jiwa pada posisi ini berkarakter psikologis instingtif.
      Maka wujud mental perlu dikondisikan dengan kebiasaan-kebiasaan karena ala mini senantiasa berubah maka mental manusia juga senantiasa berubah sesuai dengan syarat ilmiahnya, mental manusia tidak bisa berdiri sendiri karena memiliki tekana dari luar dan harus dikondisikan dengan akal. Oleh karena itu mental susah menolak hal-hal eksternal dengan kata lain wujud mental tidak kuat menerima bayang-bayang dari luar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H