Mohon tunggu...
ANDI MUHAMMAD
ANDI MUHAMMAD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru bk: garda terdepan dalam melawan bullying

19 Desember 2024   23:01 Diperbarui: 19 Desember 2024   23:01 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GURU BK: GARDA TERDEPAN LAWAN BULLYING

A.Pendahuluan

Sekolah seharusnya merupakan tempat seorang anak untuk meningkatkan dan memaksimalkan kemampuannya, baik kemampuan emosional, kemampuan akademik dan kemampuan lain-lainnya. Akan tetapi sering kali dijumpai, bahwa sekolah yang seharusnya menjadi tempat seorang anak mengembangkan diri, malah berubah menjadi tempat seorang anak terhalang didalam mengembangkan kemampuannya dan justru sampai ada yang tertekan didalam sekolah tersebut. Apa yang menjadi sebab dari semua keterhalangan dan perasaan tertekan yang dihadapi oleh anak tersebut, tidak jauh dan tidak bukan bullying lah yang menjadi penyebab semua masalah-masalah itu.

 Bullying di zaman sekarang, merupakan perilaku yang dianggap biasa dihampir setiap sekolah, di setiap sekolah hampir ditemukan adanya tanda-tanda bullying, seperti contoh, kakak kelas yang mengintimidasi adik kelasnya, memanggil teman yang tidak sepantasnya, mempermalukan teman di depan umum, menghina teman, mengejek teman yang salah ketika di kelas, mengucilkan teman, menebar gosip dan jika semua perilaku bullying tersebut disebutkan satu persatu, maka tidaklah cukup semua hal itu untuk disebutkan diartikel ini, karena saking banyaknya perilaku bullying yang ada dizaman sekarang. Pelaku bullying bisa dilakukan oleh siapapun, entah itu teman sebaya, kakak kelas dan bahkan setingkat guru orangtua anak itu sendiri, bisa menjadi pelaku bullying.

Disinilah peran Konselor atau guru Bimbingan Konseling dimainkan,yang dimana diharapkan peran dari Konselor dan guru BK tersebut, dapat memberikan arahan dan solusi bagi siswa yang melakukan bullying, dengan cara memaksimalkan jenis-jenis pendekatan yang ada, yang dapat diberian keoada anak dalam menanggulangi kasus bullying.

B.ISI

Guru Bimbingan dan Konseling merupakan garda terdepan dalam membantu anak didiknya dalam memaksimalkan kemampuan yang dimiliki, tidak hanya kemampuan akademik saja yang dimaksimalkan akan tetapi kemampuan bermoral juga harus dimaksimalkan, seperti halnya, mengajarkan empati sosial, rasa kasih sayang terhadap sesama manusia dan toleransi terhadap keberagaman sosial, hal-hal seperti tersebut dapat dilakukan dan dimaksimalkan melalui layanan konseling yang ada.

Sebelum masuk kepada pembahasan terkait peran guru Bimbingan Konseling, sebagai garda terdepan dalam melawan bullying, alangkah baiknya perlu diketahui terlebih dahulu, apa sebenarnya bullying itu? Apa saja macam-macam bentuk perilaku bullying? Apa yang menyebabkan bullying terjadi? Apa dampak bullying bagi pelakunya dan korbannya?

*Bullying

1.Definisi bullyying

Kata bullying berasal dari bahasa Inggris,yaitu dari kata bull memiliki arti benteng yang senang menyeruduk kesana kemari. Dalam bahasa Indonesia, kata bully, secara bahasa berarti menggertak, artinya seseorang yang menganggu orang yang lemah. Jika mengambil pendapat menurut para ahli terkait makna bullying, yaitu menurut bapak Don Olweus (1993) "Bullying adalah sebuah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dengan maksud untuk mencelakai atau membuat seseorang merasa tidak nyaman". Jika semua makna bullying yang telah disebutkan tadi diambil kesimpulannya menjadi satu definisi, maka definisi bullying itu dapa disimpulkan bahwa, perilaku bullying adalah sikap negatif yang dilakukan oleh seseorang atau sejumlah kelompok kepada suatu individu sehingga individu tersebut merasa dirugikan baik secara mental ataupun fisik yang mana dapat berimbas di kehidupan individu tersebut.

2.Macam-macam bullying

Banyak sekali macam-macam bullying yang seringkali terjadi pada orang dewasa ataupun anak-anak, terkhusus di dunia pendidikan terutama di sekolah, ada berbagai jenis-jenis bullying yang sering dilakukan oleh kakak kelas kepada adik kelasnya, teman kepada temannya dan bahkan guru kepada muridnya, diantaranya:

a.Bullying fisik

Perilaku bullying yang mudah dikenali, bisa terlihat dengan jelas oleh mata serta dirasakan langung oleh korban, contohnya seperti memukuk, menendang, mendorong, menampar dan serangan fisik lainnya yang menyakiti korban

b.Bullying verbal

Perilaku bullying yang dimana sipelaku menggunakan mulutnya, untuk merendahkan, meremehkan dan pemanggilan nama yang tidak pantas untuk menyakiti perasaan korban. Jenis bullying seperti ini seringkali sulit unuk dikenali bahwa hal tersebut merupakan tindakan bullying, karena hal tersebut hanya dianggap sebagai candaan belaka, sehingga banyak sekali orang yang tidak menghiruakan jenis bullying ini.

c.Bullying emosional

Perilaku bullying ini dengan cara mengendalikan emosi atau mental korban, seperti rasa tidak nyaman, perasaan takut, kemarahan dan kecemasan, gunanya untuk mengendalikan atau menyakiti korban, contoh perilakunya, mengejek, menggoda, meremehkan, berbohong dan mempermalukan di depan orang banyak.

d.Cyberbullying

Perilaku bullying yang pelakunya menggunakan kemudahan akses teknologi sebagai senjatanya untuk melakukan aksi tindakan bullying, seperti melecehkan, mengancam serta mempermalukan korban dengan upaya penindasan, perilaku ini perlu diwaspadai karena bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, contoh perilakunya seperti menyebar berita hoax tentang korban melalui media sosial, mengancam korban melalui media sosial dan merendahkan serta mengejek korban melalui media sosial.

e.Pelecehan seksual

Perilaku bullying yang dimana sipelaku menakut-nakuti / mengancam untuk memaksa / memengaruhi dengan cara memandang rendah secara seksual baik secara omongan ataupun tindakan, contoh perilakunya seperti memanggil nama korban yang bersifat seksual, gerakan tubuh yang tidak sopan dan hal-hal yang berhubungan dengan pornoografi.

Menurut platform riset data dari jakpat menunjukkan,bahwa 7 dari 10 atau sebanyak 72,8% responden mengaku pernah mengalami bullying, selain itu survei yang dilakukan juga oleh jakpat menunjukkan, bahwa kekerasan verbal merupakan jenis bullying yang paling banyak dialami oleh korban dengan presentase mencapai 87,6% responden, kemudian diikuti oleh kekerasan fisik dan cyberbullying dengan dengan presentase masing-masing sebanyak 27,5% dan 19,6% reponden. Tak hanya itu sebuah laporan penelitian dari UNICEF (2022) menyatakan bahwa 1 dari 3 siswa di seluruh dunia pernah mengalami bullying di sekolah.

Sementara itu, kementerian pendidikan dan kebudayaan, riset dan teknologi (kemendikbud) mengaku, kekerasan dan bullying masih menjai prioritas utama dalam dunia pendidikan. Menteri Nadiem Makariem menjelaskan bahwa masih ada 24,4% potensi bullying di lingkungan sekolah, survei itu melibatkan sekitar 260 ribu sekolah di Indonesia pada tingkay sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah atas.

3.Penyebab bullying

Yang menyebabkan perilaku tindakan bullying bisa terjadi, karena banyak hal dan bermacam-macam, mulai dari, pengaruh pertemanan yang tidak baik sehinga kurangnya empati, diantara beberapa penyebab bullying yang bisa terjadi adalah:

a.Seringkali melihat orang lain melakukan kekerasan

b.Keluarga yang mengasuh anaknya dengan terlalu keras

c.Dulunya pernah menjadi korban bullying

d.Kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari keluarga dan orang di sekitarnya

e.Memiliki hasrat keinginan untuk memiliki kekuasaan dan memegang semua kendali

f.Ingin dianggap terkenal

g.Kurangnya edukasi dan empati sosial

h.Supaya agar bisa beradaptasi dan menjalin hubungan dengan teman

Perilaku tindakan bullying bisa terjadi, karena disebabkan oleh beberapa hal yang saling berkaitan antara satu sama lainnya, baik dari sebab keluarga, lingkungan sekitar, pertemanan dan budaya sekolah itu sendiri.

4.Dampak bullying bagi pelaku dan korban

 Perilaku bullying merupakan tindakan yang tidak boleh diremehkan serta dianggap sesuatu yang normal karema akan sangat berakibat fatal dalam jangka panjang.

Dampak perilaku bullying bisa terjadi bagi pelaku dan korbannya.

a.Dampak bagi korban bullying

dampak yang dirasakan korban akan sanngat beresiko jika tidak segera dihentikan perilaku tersebut, seperti akan mengalami berbagai macam gangguan mental dan gangguan fisik bagi korban. Selain itu diantara dampak perilaku bullying bagi korban adalah:

1)Menimbulkan masalah mental

2)Gangguan tidur

3)Penurunan prestasi

4)Trust issue (Sulit mempercayai orang-orang yang ada disekitarnya)

5)Memiliki niat untuk balas dendam

b.Dampak bagi pelaku bullying

Tidak hanya korban bullying saja yang akan mendapatkan akibat negatif dari perilaku bullying, akan tetapi pelaku bullying pun juga akan mendapatkan akibat negatifnya dari tindakan bullying yang ia lakukan sendiri. Diantara akibat negatif bullying yang akan didapatkan pelakunya adalah:

1)Gangguan untuk mengelola emosi

2)Berkurangnya kemampuan empati sosial

3)Terbiasa dengan sikap gegabah

4)Sulit mendapatkan pekerjaan saat beranjak dewasa

5)Diduga akan menjadi pelaku kekerasan dalam lingkungan sosial dan rumah tangga (KDRT

*Peran Guru Bimbingan Konseling Sebagai Garda Terdepan Dalam Melawan

Guru Bimbingan Konseling mempunyai peran kendali yang sangat penting dalam mencegah dan melawan perilaku tindakan bulyying yang ada di sekolah, dikarenakan guru bimbingan konseling diharapkan menjadi tempat para murid menceritakan semua masalah yang mereka alami, baik di sekolah, di rumah dan lingkunagnnya.

Peran guru BK diharapkan tidak hanya mengurusi masalah pelaku bullying saja, akan tetapi juga harus memberikan bantuan kepada koban bullying, karena dampak yang dirasakan korban sangatlah banyak, seperti perasaan yang tidak nyaman, kurang bersosial, tidak ingin sekolah dan nilai akademik yang menurun.

Berbagai metode dan usaha dapat dilakukan oleh guru bimbingan konseling, untuk melawan perilaku tindakan bullying yang terjadi di sekolah, diantaranya adalah:

1.Bimbingn klasikal

Strategi ini dapat digunakan oleh guru bimbingan konseling, dengan cara memberikan informasi tentang pengetahuan prilaku tindakan bullying, selain itu guru bk memberikan arahan dan motivasi pada pelaku dan korban bullying.

2.Bimbingan konseling individu

Strategi ini dapat dilakukan dengan cara, bimbingan konseling dengan cara memanggil pelaku dan korban bullying, kepada pelaku bullying, guru bk menanyakan faktor penyebab pelaku melakukan bullying kepada korban, lalu guru bk memberikan pemahaman kepada pelaku mengenai dampak negatif yang pelaku lakukan. Sedangkan kepada korban guru harus menggunakan nilai empati yang kuat, guru bk bisa memberikan korban bullying semangat baru untuk menjalani kehidupannya dan guru bk harus selalu mendukung dan mau menemani korban bullying di dalam perkembangannya.

3.Bimbingan konseling kelompok

Strategi ini dapat diterapkan dengan cara, guru bimbingan konseling membuat kelompok antara pelaku dan korban bulyying, kemudian pelaku atau korban boleh menceritakan masalah yang sedang dihadapi, kemudian didisukusikan secara bersama dengan anggota kelompok dan guru sekolah bersama dengan guru bimbingan konseling terkait langkah-langkah selanjutnya, dan pada akhirnya muncul perdamaian, dan diharapkan tidak ada prilaku bullying lagi di sekolah tersebut.

Peran guru bimbingan konseling, dalam garda terdepan mencegah dan melawan perilaku bullying sangatlah penting perannya di suatu sekolah , metode dan cara yang dapat dilakukan guru bk dalam langkah mencegah dan melawan perilaku bulying, bisa dengan memaksimalkan layanan bimbingan konseling, sehingga dapat menggunakan strategi layanan bimbingan klasik, layanan konseling individu dan layanan konseling kelompok, sehingga diharapkan tidak ada lagi perilaku tindakan bullying di sekolah tersebut.

C.Kesimpulan

Guru bimbingan dan konseling merupakan garda terdepan dalam mencegah dan melawan perilaku tindakan bullying, guru bk memiliki peranan yang sangat penting dalam menangani kasus bulying yang ada di sekolah. Guru bk memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu pelaku bullying untuk menyadari dampak negatif tindakan bullyingnya, serta tak lupa juga untuk selalu mendukung dan menemani korban untuk sembuh dari alibat bullying yang ia alami. Metode dan cara yang bisa diupayakan untuk mencegah dan melawan tindakan bullying bisa terulang lagi, yaitu bisa dengan cara menggunakan strategi layanan bimbingan kasikal, konseling individu dan konseling kelompok. Guru bk harus menciptakan lingkungan sekolajh yang aman, mendukung, dan bebas dari tindakan bullying yang ada di sekolah tersebut.

Daftar referensi

 Abdurrahman, S. (2023). Peran guru bimbingan konseling dalam mengatasi perilaku bully di SMA Negeri 2 Bantaeng. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Alwi, A. (2022). Peran guru BK mengatasi bullying di sekolah menengah. Sekolah Chis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun