GURU BK: GARDA TERDEPAN LAWAN BULLYING
A.Pendahuluan
Sekolah seharusnya merupakan tempat seorang anak untuk meningkatkan dan memaksimalkan kemampuannya, baik kemampuan emosional, kemampuan akademik dan kemampuan lain-lainnya. Akan tetapi sering kali dijumpai, bahwa sekolah yang seharusnya menjadi tempat seorang anak mengembangkan diri, malah berubah menjadi tempat seorang anak terhalang didalam mengembangkan kemampuannya dan justru sampai ada yang tertekan didalam sekolah tersebut. Apa yang menjadi sebab dari semua keterhalangan dan perasaan tertekan yang dihadapi oleh anak tersebut, tidak jauh dan tidak bukan bullying lah yang menjadi penyebab semua masalah-masalah itu.
 Bullying di zaman sekarang, merupakan perilaku yang dianggap biasa dihampir setiap sekolah, di setiap sekolah hampir ditemukan adanya tanda-tanda bullying, seperti contoh, kakak kelas yang mengintimidasi adik kelasnya, memanggil teman yang tidak sepantasnya, mempermalukan teman di depan umum, menghina teman, mengejek teman yang salah ketika di kelas, mengucilkan teman, menebar gosip dan jika semua perilaku bullying tersebut disebutkan satu persatu, maka tidaklah cukup semua hal itu untuk disebutkan diartikel ini, karena saking banyaknya perilaku bullying yang ada dizaman sekarang. Pelaku bullying bisa dilakukan oleh siapapun, entah itu teman sebaya, kakak kelas dan bahkan setingkat guru orangtua anak itu sendiri, bisa menjadi pelaku bullying.
Disinilah peran Konselor atau guru Bimbingan Konseling dimainkan,yang dimana diharapkan peran dari Konselor dan guru BK tersebut, dapat memberikan arahan dan solusi bagi siswa yang melakukan bullying, dengan cara memaksimalkan jenis-jenis pendekatan yang ada, yang dapat diberian keoada anak dalam menanggulangi kasus bullying.
B.ISI
Guru Bimbingan dan Konseling merupakan garda terdepan dalam membantu anak didiknya dalam memaksimalkan kemampuan yang dimiliki, tidak hanya kemampuan akademik saja yang dimaksimalkan akan tetapi kemampuan bermoral juga harus dimaksimalkan, seperti halnya, mengajarkan empati sosial, rasa kasih sayang terhadap sesama manusia dan toleransi terhadap keberagaman sosial, hal-hal seperti tersebut dapat dilakukan dan dimaksimalkan melalui layanan konseling yang ada.
Sebelum masuk kepada pembahasan terkait peran guru Bimbingan Konseling, sebagai garda terdepan dalam melawan bullying, alangkah baiknya perlu diketahui terlebih dahulu, apa sebenarnya bullying itu? Apa saja macam-macam bentuk perilaku bullying? Apa yang menyebabkan bullying terjadi? Apa dampak bullying bagi pelakunya dan korbannya?
*Bullying
1.Definisi bullyying
Kata bullying berasal dari bahasa Inggris,yaitu dari kata bull memiliki arti benteng yang senang menyeruduk kesana kemari. Dalam bahasa Indonesia, kata bully, secara bahasa berarti menggertak, artinya seseorang yang menganggu orang yang lemah. Jika mengambil pendapat menurut para ahli terkait makna bullying, yaitu menurut bapak Don Olweus (1993) "Bullying adalah sebuah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dengan maksud untuk mencelakai atau membuat seseorang merasa tidak nyaman". Jika semua makna bullying yang telah disebutkan tadi diambil kesimpulannya menjadi satu definisi, maka definisi bullying itu dapa disimpulkan bahwa, perilaku bullying adalah sikap negatif yang dilakukan oleh seseorang atau sejumlah kelompok kepada suatu individu sehingga individu tersebut merasa dirugikan baik secara mental ataupun fisik yang mana dapat berimbas di kehidupan individu tersebut.