Gambar 5 (Kiri) gambar direpresentasikan dalam bentuk grayscale image , (kanan) cuplikan isi matriks pada gambar.Perhatikan bahwa nilai elemen-elemen matriks berada pada rentang 0 - 255
C. RGB
Gambar disimpan dalam bentuk matriks, yang elemenelemennya berupa tripel (x1,x2,x3) dimana x1 adalah
intensitas warna merah, x2 adalah warna hijau dan x3 adalah warna biru. Intensitas masing-masing warna
berada dalam rentang 0 -- 255.
Â
Gambar 6. Gambar RGB dipisahkan menurut komponenkomponennnya. Intensitas warna pada tiap komponendirepresentasikan dalam bentuk grayscale
Perhatikan gambar di atas. Pada komponen R (merah) ,bagian kiri gambar memiliki intenstitas yang tinggi
(ditunjukkan dengan grayscale image yang berwarna putih) . Ini menunjukkan bahwa intensitas warna merahpaling tinggi berada di bagian kiri gambar.Untuk mengolah gambar dalam format RGB, gambardipisahkan terlebih dahulu menurut komponenkomponennya . Lalu , komponen-komponennya itudiproses dengan menganggap komponen tersebut sebagai
grayscale. Setelah diproses , komponen itu digabungkan kembali menjadi gambar RGB yang utuh
D. Indexed Image
Gambar disimpan pada dua buah matriks. Matriks pertama memiliki ukuran yang sama dengan jumlah pixel
pada gambar. Setiap elemen pada matriks ini adalah sebuah bilangan yang merupakan kode warna. Sementara itu, matriks kedua(disebut juga color map) menyimpan nilai intensitas warna yang bersesuaian dengan kode
warna pada matriks pertama
Â
 0,70,32 0,100,30
0,70,32 0,100,30
 0 1
0 1 Â 0 70 32
0 100 30
Matriks di atas menunjukkan konversi gambar yangdirepresentasikan dengan RGB menjadi indexed image.Pada indexed image , kode warna 0 mengacu pada(0,70,30) dan kode warna 1 mengacu pada (0,100,30).Representasi gambar menggunakan indexed image dapatmengurangi besarnya ukuran penyimpanan data. Dari beberapa alternatif di atas, representasi gambar
menggunakan grayscale banyak digunakan dalam pengolahan citra.Â
*Segmentasi
Suatu citra menjadi beberapa daerah atauo bjek yang dimilikinya dengan cara melakukansegmentasi terhadap objek yang ada dalam citra tersebut. Menurut Castleman (1996), segmentasi citra merupakan suatu proses memecah suatu citra menjadi banyak segmen atau bagian daerah yang tidak saling bertabrakan (non-overlapping). Segmentasi Suatu citra menjadi beberapa daerah atau objek yang dimilikinya dengan cara melakukan segmentasi terhadap objek yang ada dalam citra tersebut. Menurut Castleman (1996), segmentasi citra merupakan suatu proses memecah suatu citra menjadi banyak segmen atau bagian daerah yang tidak saling bertabrakan (non-overlapping). Dalam citra digital daerah hasil segmentasi tersebut merupakan kelompok pixel yang bertetangga atau berhubungan. Segmentasi dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, menurut Castleman terdapat 3 macam pendekatan, yaitu :