Di tulisan ini, aku nggak bermaksud untuk menggeneralisasi pengalaman tersebut kepada masyarakat intovert seluruhnya, namun hal-hal diatas adalah bentuk penggambaranku saat ini atas apa yang kualami saat ini, siapa tahu jika ada yang kasusnya sama seperti aku maka bisa menjadi suatu bahan cerita yang bisa dibagikan untuk menumbuhkan rasa kepedulian antara satu sama lain.
Pesanku hanya satu untuk kalian yang mungkin saat ini sedang berada  di posisi tersebut, aku tau ada rasa tidak berharga dalam diri kita masing-masing sehingga ingin bunuh diri, namun kalian juga harus mengerti, apa hak kita untuk bunuh diri? apakah diri kita merasa senang dan sombong ketika bunuh diri agar masalah terselesaikan dengan baik? apakah diri kita merasa sudah suci dari dosa sehingga harus percaya diri untuk melakukan bunuh diri?, tolong renungkanlah...,
Aku tahu memang susah untuk menahan diri dari rasa sakit dunia ini, tapi setidaknya aku menyadari bahwa hidupku ini memang sudah diatur sedemikian rupa oleh Tuhan YME dan kita sebagai manusia yang dilahirkan di bumi ini untuk selalu berbuat baik kepada manusia, jangan sampai kita menjadi jahat dan dendam kepada manusia, karena ku yakin Tuhan YME akan lebih mengetahui daripada kita sendiri bagaimana balasan setimpal apa yang diterima oleh orang jahat itu supaya tersadarkan untuk menjadi orang yang lebih baik lagi kedepannya.
(Dituliskan oleh Andika, seseorang yang sedang merenungi bagaimana kehidupan ini berjalan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H