Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaykum Bapak Ir.H.Joko Widodo sebagai capres terpilih dalam Pemilu 2014,
Pak Jokowi,
Kami mensyukuri dapat menjadi bagian dari bangsa indonesia dan menyambut Pemilihan Umum sebagai hal yang positif karena cermin seorang nasionalis dan pancasilais sejati adalah rela mementingkan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi atau golongan.
Kami tahu,tidak mudah dalam menentukan pilihan,karena hidup pun merupakan pilihan,maka memilih seorang pemimpin juga pilihan.
Kami sadar,telah lahir salah sedikit orang yang benar-benar berkapasitas dan telah ditakdirkan oleh Ilahi sebagai calon pemimpin sejati,yang dapat membawa NKRI menuju kebenaran dan kedigdayaan sejati.
Kami meyakini,bahwa salah satu dari sedikit orang tersebut kini telah berada di tengah-tengah kita,menitipkan pesan untuk kita,untuk menjadi seorang yang senantiasa bersyukur akan segala nikmat dan karunia,serta selalu ingat kepada Sang Pencipta dimanapun kita berada.
Kami mengerti,menjadi seorang pemimpin itu adalah sebuah amanah,tanggung jawab yang sangat besar akan ditimpakan di bahu mereka,tanggung jawab yang berat,ganjaran dan akibatnya sampai ke akhirat
Kami peduli akan nasib bangsa ini,ingin sekali kami santuni para dhu'afa,ingin sekali kami renovasi fasilitas umum,ingin sekali kami membumi,menebarkan kebaikan kepada seluruh masyarakat di NKRI
Pak Jokowi,
Kita sebagai manusia derajatnya adalah sama,di depan Sang Pencipta kita adalah sama,seorang pemimpin,seorang pekerja,atau bahkan seorang budak,kita semua setara,yang membedakan adalah keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Sang Pencipta.
Kita sebagai manusia tidak pernah luput dari salah dan dosa,seorang yang baik bukanlah seorang yang tidak pernah berbuat kesalahan selama hidupnya,namun orang yang baik adalah seorang yang ketika melakukan kesalahan atau dosa,dia akan segera meminta maaf pada Sang Pencipta,menyadari kesalahannya dan mengambil hikmah darinya.
Pak Jokowi,
Sejarah kepemimpinan teladan telah terbentang luas dibelakang pikiran kita sebelum kita memikirkan contoh kepemimpinan teladan itu sendiri.
Kelak kita akan melihat jejak perjuangan salah satu pemimpin panutan kita,Sayyidina Abu Bakar r.a,beliau telah mencontohkan bahwa sebaik-baik teladan adalah keikhlasan,dengan ikhlas,segala sesuatu yang berat akan terasa ringan,dengan ikhlas segala yang mengotori hati akan tersingkap,dengan ikhlas,kesucian jiwa dan hati akan nampak terpancar bak lentera kebenaran.
Kelak kita akan melihat jejak perjuangan salah satu pemimpin panutan kita,Sayyidina 'Umar bin Khattab r.a,beliau telah mencontohkan kepada kita bahwa seorang pemimpin sejati adalah ketika ada rakyatnya yang mengeluh kelaparan,sang pemimpin adalah orang pertama yang membawakan sekarung beras dan memasaknya sendiri sehingga sang ibu dapat menyenangkan sang buah hati yang terlelap menanti.
Kelak kita akan melihat jejak perjuangan salah satu pemimpin panutan kita,Sayyidina 'Utsman bin Affan r.a,beliau telah mencontohkan kepada kita bahwa seorang pemimpin harus mempunyai jiwa pemalu,malu akan berbuat dosa,malu jika dirinya kenyang sementara rakyatnya lapar,malu jika segala yang memudahkan kehidupan pemimpin justru menyengsarakan rakyat.
Kelak kita akan melihat jejak perjuangan salah satu pemimpin panutan kita,Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a,beliau telah mencontohkan kepada kita bahwa seorang pemimpin harus mempunyai wawasan luas sebagai gerbang masuknya ilmu,sikap ceria sebagai pelipur lara serta mental baja sebagai perisai menghadapi intimidasi pihak-pihak lawan yang senantiasa menghadang.
Pak Jokowi,
Keempat serangkai tersebut melambangkan cermin kepemimpinan sejati,dimana hal-hal tersebut dapat dilahirkan dari dalam sanubari,dari hati yang terdalam,maka jangan sampai kita lupa dengan pemimpin panutan kita yang merupakan refleksi dari keempat unsur tersebut,seorang yang diutus oleh Ilahi untuk menjadi panutan bagi kita semua,setiap manusia di dunia,tidak terikat dengan bangsa dan agama,untuk rahmat bagi alam semesta.
Baginda Rasulullah Muhammad SAW
Darinya kita belajar keikhlasan sejati,darinya kita belajar kekuatan sejati,darinya kita belajar kelembutan sejati,darinya kita belajar pengetahuan sejati.Setitik mukjizat dari Sang Ilahi,untuk menjadi panutan bagi setiap kita,tidak hanya bagi pemimpin,tapi untuk kita semua,sebagai manusia.
Kami sadar,sebagai Warga Negara Indonesia hanya bisa mengingatkan untuk senantiasa berbuat kebaikan,kami sadar sebagai Warga Negara Indonesia kami akan selalu mengikuti perintah para pemimpin,asalkan tidak menyesatkan dan kami sadar bahwa bangsa ini dihadapkan pada masalah besar menghadang didepan.
Tapi...
Kami yakin bahwa Sang Pencipta akan selalu membersamai para pemimpin dan rakyatnya selama pemimpin dan rakyatnya menjalankan setiap amanahnya dengan baik dan bertanggung jawab.
Kami yakin bapak adalah seseorang yang menyalakan lentera dalam kegelapan sehingga dapat menunjukkan kami,rakyat Indonesia jalan menuju kemenangan sejati,kejayaan NKRI!
Semoga,
Yogyakarta,28 Agustus 2014
Andika Reksa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H