Mohon tunggu...
#savegazaforhumanity
#savegazaforhumanity Mohon Tunggu... -

i trust my faith,Allah,Rasulullah and Kitabullah,a person who seek for justice,stand for freedom and humanity

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari hati,untuk Pak Jokowi

29 Agustus 2014   04:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:13 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita sebagai manusia tidak pernah luput dari salah dan dosa,seorang yang baik bukanlah seorang yang tidak pernah berbuat kesalahan selama hidupnya,namun orang yang baik adalah seorang yang ketika melakukan kesalahan atau dosa,dia akan segera meminta maaf pada Sang Pencipta,menyadari kesalahannya dan mengambil hikmah darinya.

Pak Jokowi,

Sejarah kepemimpinan teladan telah terbentang luas dibelakang pikiran kita sebelum kita memikirkan contoh kepemimpinan teladan itu sendiri.

Kelak kita akan melihat jejak perjuangan salah satu pemimpin panutan kita,Sayyidina Abu Bakar r.a,beliau telah mencontohkan bahwa sebaik-baik teladan adalah keikhlasan,dengan ikhlas,segala sesuatu yang berat akan terasa ringan,dengan ikhlas segala yang mengotori hati akan tersingkap,dengan ikhlas,kesucian jiwa dan hati akan nampak terpancar bak lentera kebenaran.

Kelak kita akan melihat jejak perjuangan salah satu pemimpin panutan kita,Sayyidina 'Umar bin Khattab r.a,beliau telah mencontohkan kepada kita bahwa seorang pemimpin sejati adalah ketika ada rakyatnya yang mengeluh kelaparan,sang pemimpin adalah orang pertama yang membawakan sekarung beras dan memasaknya sendiri sehingga sang ibu dapat menyenangkan sang buah hati yang terlelap menanti.

Kelak kita akan melihat jejak perjuangan salah satu pemimpin panutan kita,Sayyidina 'Utsman bin Affan r.a,beliau telah mencontohkan kepada kita bahwa seorang pemimpin harus mempunyai jiwa pemalu,malu akan berbuat dosa,malu jika dirinya kenyang sementara rakyatnya lapar,malu jika segala yang memudahkan kehidupan pemimpin justru menyengsarakan rakyat.

Kelak kita akan melihat jejak perjuangan salah satu pemimpin panutan kita,Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a,beliau telah mencontohkan kepada kita bahwa seorang pemimpin harus mempunyai wawasan luas sebagai gerbang masuknya ilmu,sikap ceria sebagai pelipur lara serta mental baja sebagai perisai menghadapi intimidasi pihak-pihak lawan yang senantiasa menghadang.

Pak Jokowi,

Keempat serangkai tersebut melambangkan cermin kepemimpinan sejati,dimana hal-hal tersebut dapat dilahirkan dari dalam sanubari,dari hati yang terdalam,maka jangan sampai kita lupa dengan pemimpin panutan kita yang merupakan refleksi dari keempat unsur tersebut,seorang yang diutus oleh Ilahi untuk menjadi panutan bagi kita semua,setiap manusia di dunia,tidak terikat dengan bangsa dan agama,untuk rahmat bagi alam semesta.

Baginda Rasulullah Muhammad SAW

Darinya kita belajar keikhlasan sejati,darinya kita belajar kekuatan sejati,darinya kita belajar kelembutan sejati,darinya kita belajar pengetahuan sejati.Setitik mukjizat dari Sang Ilahi,untuk menjadi panutan bagi setiap kita,tidak hanya bagi pemimpin,tapi untuk kita semua,sebagai manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun