Mohon tunggu...
Inovasi

Pengaruh Kepemimpinan Dalam Budaya Organisasi 

27 Oktober 2016   00:45 Diperbarui: 27 Oktober 2016   00:50 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kata punya arti, setiap langkah punya tujuan, setiap perjuangan butuh pengerbonan. Disetiap kesuksesan ada campur tangan Tuhan dan dukungan serta doa. Itulah proses menurut Dr. Andi Hasbi Poke, A.md.Par, S.Sos, MM, pria yang baru saja meraih gelar Doktornya setelah menyelesaikan desertasinya di Pasca Sarjana Universitas Muslim Indonesia.

"Meskipun terbilang lama, selama 7 tahun menyelesaikan penelitian ini, Alhamdulillah, gelar ini akhirnya tercapai, soal ujian itu gampang akan tetapi proses untuk mencapainya yang begitu banyak rintangan, tapi itulah suka dan dukanya,"ungkap pria kelahiran Tempe Kab. Wajo, 22 September 1972 ini, saat ditemui seusai mengikuti ujian desertasinya.

Dalam desertasinya yang berjudul: Pengaruh Kepemimpinan, Kompetensi, Lingkungan kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai melalui disiplin kerja pegawai di Akademi Pariwisata Makassar. Dia berharap dapat menjadi salah satu masukan untuk meningkatkan kinerja para pekerja, bukan hanya di Akademi Pariwisata Makassar atau Politeknik Pariwisata Makassar. Namun, umumnya dapat menjadi acuan atau masukan.

Tujuan pnelitian ayah 3 orang anak ini, bertujuan untuk menganalisis pengaruh langsung Kepemimpinan, Kompetensi, lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap disiplinkerja dan kinerja pegawai, serta pengaruh tidak langsung Kepemimpinan, Kompetensi, lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai melalui disiplin kerja pada Akademi Pariwisata.

Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Kepemimpinan, Kompetensi, lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai melalui disiplin kerja pada Akademi Pariwisata Makassar, dijelaskannya bahwa Budaya organisasi berpangaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai dan budaya organisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap disiplin kerja pada Akademi Pariwisata Makassar.

"Budaya organsisasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja melalui disiplin kerja pegawai pada Akademi Pariwisata Makassar,"ujar pria yang meraih penghargaan Satyalancana Karyasatya X Tahun pada 2009 lalu.

Menjelang akhir perjuangan tiada henti dan pengerbonan tanpa batas untuk memenuhi sunnah Rasulullah " tuntutlah ilmu kapanpun dan dimanapun berada", begitu dia mengutip salah satu penggalan ayat untuk menjadi motivasinya dalam menyelesaikan karya ilmiahnya tersebut, berupa penyelesaian tugas akhir Program Pasca Sarjana Doktoral Ilmu Manajemen Universitas Muslim Indonesia.

Rasa ungkapan syukurpun tak hentinya dia tuturkan. "Syukur kepada Allah SWT atas semua karunia yang tiada batas, sehingga memungkinkan saya dapat menyelesaikan seluruh program doktor ini sejak awal hingga penulisa tugas akhir dalam desertasi,"ujarnya.

Budaya Organisasi Tingkatkan Kinerja Pegawai

Budaya Indonesia merupakan suatu hal yang sakral, tiap daerah memiliki ciri khas sendiri tentang bentuk dan warna budaya itu sendiri. Di Sulsel sendiri, budaya sipakatau (menghargai) begitu masih kental dalam adat istiadat Bugis Makassar. Menurut Dosen Akpar ini, bahwa budaya sipakatau dalam dunia kerja dapat meningkatkan kinerja. Pasalnya, budaya organisasi dapat membentuk perilaku pegawai untuk selalu meningkatkan komitmen atau loyalitas pegawai.

Dalam konteks ini, visi misi Akademi Pariwisata Makasaar harus mampu terisolasi pada semua pegawai, baik pikiran dan pandangan yang searah serta tindakan juga akan saling mendukung dengan visi dan misi tersebut.

"Kesamaan visi misi tersebut tidak boleh bertentangan dengan tindakan pegawai yang bisa saja mengaburkan dari makna yang ada, sebab budaya organisasi dapat menuntun pegawai agar dapat berprilaku sesuai dengan arah dan pandangan organisasi yang sudah tercipta mengakar kesetiap bagian-bagian didalam organisasi,"jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa, rendahnya partisipasi pegawai di Akademi Pariwisata Makassar memaknai seperti budaya disiplin, saling menghargai, keaktifan dan tingkat partisipasi pegawai dalam berbagai kegiatan belum maksimal. Meskipun prosentase ketidak terlibatan pegawai terhitung sedikit, akan tetapi kalau dilakukan pembiaran akan dapat mempengaruhi yang lainnya sehingga berdampak pada menurunnya kinerja serta kedesiplinan pegawai itu sendiri.

Budaya organisasi harus diwujudkan dalam bentuk pemahaman dan pendalaman akan pentingnya etos kerja serta etika saling menghormati dan menghargai perbedaan antara sesama pegawai dalam lingkungan kerja yang sangat dinamis, untuk itu budaya organisasi hadir sebagai perekat dan menjadikan kinerja pegawai sebagai pilar organisasi semakin kokoh dan terbentuk melalui pendekatan budaya yang beradab.


Pengaruh Pemimpinan Terhadap Disiplin Pegawai


Dalam desertasinya, Ketua Program Studi MTH ini menyimpulkan, bahwa Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja Pegawai pada Akademi Pariwisata Makassar dimana kepemimpinan masuk kategori setuju (tinggi) dan disiplin kerja pegawai Akademi Panwisata Makassar masuk kategori setuju (tinggi).

"Ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang kuat akan mampu meningkatkan disiplin kerja pegawai di Akademi Pariwisata Makassar sedangkan untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai, maka diperlukan kepemimpinan yang kuat serta integritas yang kuat pula,"ungkapnya.


Dikatakannya, Kepemimpinan yang kuat harus dapat diwujudkan dengan memberikan
contoh dan teladan menurut peraturan dan perundang-undangan yang dapat dicontohi sehingga dapat mencerminkan disiplin kerja yang kuat bagi staf sacara keseluruhan.

Keahlian dalam pokok
dimaknai dengan penguasaan tugas beban kerja yang merupakan tolak ukur dalam menjalankan tugas pokok dan kewajiban bagi pegawai yang dijadikan acuan untuk meningkatkan disiplin kerja bagi pegawai pada Akdemi Parwisata Makassar dan tidak hanya dijadikan sebagai syarat formal tapi dilaksanakan dalam bentuk kerja nyata.


Kondisi lingkungan kerja meliputi susana kerja dan harmonisasi antara pegawai dan atasan perlu untuk selalu ditingkatkan dan tidak
memperlebar perbedaan yang dapat memicu ego masing-masing pihak demi menciptakan lingkungan kerja yang sehat yang pada akhirnya dapat meningkatkan semangat kerja yang semakin kompetitif, sehingga kesadaran akan disiplin otomatis dapat terwujud tanpa ada tekanan.

Budaya organisasi dapat diwujudkan melalui kesadaran serta
pentingnya menciptakan budaya disiplin kerja dalam berorganisasi yang masing-masing pegawai.

"Makna disiplin dan aturan pemerintah yang untuk djalankan bukan untuk ditafsir yang dapat menghilangkan makna budaya organisasi dalam kaitannya dengan disiplin kerja,"terangnya.


Pegawai dan pimpinan harus mampu mendorong kinera pegawai semaksimal mungkin, dengan bertitik tolak pada semangat kebersamaan agar tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan visi dan misi yang Kompetensi diharapkan dapat menjadikan pegawai unggul dalam penguasaan bidang keahlian tertentu sehingga masing-masing pegawai tidak ditemukan adanya kelemahan yang berarti yang dapat melemahkan kinerja pegawai secara keseluruhan, sebab menurutnya kelemahan salah satu pegawai dapat melemahkan pula kinera secara keseluruhan.

Untuk itu, lebih jauh putra dari pasangan Drs. Andi Muh Hasbullah Poke (alm) dan Dra. Hj Andi Tonra E Sulolifu (alm) mengtakan bahwa kompetensi secara lingkungan kerja memegang peranan vital dalam meningkatkan kinerja pegawai, tidak hanya lingkungan intenal meliputi kebersihan tempat kerja, sirkulasi udara, namun juga lingkungan eksternal meliputi suasana kebatinan akan kebutuhan untuk hidup sehat dan sejahtera antara sesama pegawai tanpa adanya perbedaan yang jauh. Hal ini perlu perlu untuk dihadirkan sebagai pondasi kuat untuk meningkatkan kinerja pegawai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun