Dalam konteks inilah penting ditegaskan bahwa edukasi politik merupakan sarana menginternalisasi ideologi dan nilai humanis bagi setiap SDM guna menciptakan tatahan hidup yang demokratis.
Dalam konteks pemilu; literasi menjadi upaya yang penting bagi penguatan basis pengetahuan politik warga negara dan menghilangkan apatisme, terutama di kelompok generasi milenial dan kelompok masyarakat yang sudah letih dengan tontonan politik. Dengan demikian, warga negara dapat berperan aktif mewujudkan demokrasi yang lebih sehat dan berkualitas.
Dari landasan pemikiran inilah, perlu masyarakat yang berperhatian untuk memberikan literasi kepada publik mengenai pentingnya peduli dengan urusan politik yang sedang update.Â
National Institute for Literacy, mendifinisikan literasi sebagai "Kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat." Dari definisi ini terkandung makna bahwa literasi pun membutuhkan keterampilan untuk dapat 'eksis' dalam lingkungan tertentu.Â
Nah, soal keterampilan inilah yang saya dapatkan dari Program Sekolah Politik dan Komunikasi. Kenapa?, karena program ini punya komitmen untuk menyiapkan SDM Politik yang menguasai pengetahuan teoritis dan juga praktis terkait politik dan kepemiluan. #SekolahPolkomAngkatan2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H