Mohon tunggu...
Andika Julia Perdana Putra
Andika Julia Perdana Putra Mohon Tunggu... Freelancer - Desain grafis amatiran

Suka bahas Game, Teknologi, dan Hal random lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karnaval Budaya Yang Semakin Tidak Berbudaya

19 Agustus 2024   13:30 Diperbarui: 19 Agustus 2024   13:50 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Bulan Agustus menjadi salah satu bulan yang paling ramai dalam setahun. Bagaimana tidak di bulan Agustus terdapat tanggal sakral yang menjadi penanda lahirnya bangsa Indonesia.

Bertepatan dengan hal tersebut, banyak dari kelompok masyarakat mengadakan berbagai acara dan berbagai lomba untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya. 

Acara acara tersebut diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat tanpa adanya batas pemisah. Semua beramai-ramai ikut menyemarakan hari kemerdekaan.

Salah satu acara yang sering di nantikan adalah pawai budaya atau yang biasa disebut sebagai karnaval. Karnaval menjadi ajang pengenalan budaya serta kreativitas masyarakat. 

Pada karnaval tersebut menampilkan berbagai budaya di Nusantara yang dikemas dengan hal yang menarik, satir, atau bahkan hal yang tak terpikirkan lainnya. Karenanya karnaval sering juga digunakan sebagai media berekspresi.

Namun belakangan karnaval menjadi melenceng dari tujuan awal. Pasalnya karnaval pada jaman sekarang sering menampilkan hal yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan budaya maupun kegiatannya kreatif lainnya. 

Salah dua hal yang sering di tampilkan pada saat karnaval adalah joget pargoy dengan diiringi musik DJ. Kedua hal tersebut menjadi hal yang dikritik oleh banyak masyarakat akhir-akhir ini.

Pasalnya joget pargoy dinilai terlalu erotis serta tidak etis ditampilkan di hadapan umum dengan penonton yang terdiri dari berbagai kelompok umur telebih bagi anak-anak.

Yang kedua adalah musik DJ yang sering di putar pada saat karnaval berbarengan dengan joget pargoy. Tidak ada yang salah dengan salah satu jenis musik yang populer tersebut.

Hanya saja musik-musik tersebut seringkali diputar dengan volume yang tinggi. Selain menjadi bising, banyak rumah menjadi bergetar akibat kerasnya musik yang diputar. Bahkan beberapa media memberitakan jatuhnya korban jiwa akibat musik yang diputar secara keras tersebut.

Yang menjadi pertanyaannya, apakah semua itu merupakan budaya asli Indonesia, dan kenapa kegiatan karnaval budaya kini menjadi kegiatan yang kurang berbudaya?

Jawabannya tentu tidak. Joget pargoy dan musik DJ yang diputar dengan keras merupakan produk dari berkembangnya sosial media. Berbagai hal di dunia dapat dengan mudah di temui dan ditiru oleh siapapun. 

Seperti yang sudah di singgung diawal, karnaval menjadi melenceng dari tujuan utamanya. Dari ajang mengenalkan budaya serta kreativitas masyarakat kini menjadi ajang eksistensi diri. 

Ya, eksistensi adalah alasan utama kenapa karnaval budaya pada jaman sekarang terasa kurang berbudaya. Peserta yang mengikuti acara karnaval lebih sering bertujuan agar eksis, tenar, dan populer alih-alih mengenalkan budaya Nusantara.

Hal mendasar inilah yang memicu perubahan radikal dari pawai budaya atau karnaval. Untuk itu menetapkan batas batas aturan yang jelas bagi peserta karnaval adalah hal yang wajib dilakukan panitia penyelenggara agar karnaval budaya tidak melenceng dari tujuan aslinya. 

Mengenalkan budaya asli Nusantara adalah tugas kita. Melalui karnaval atau pawai budaya kita dapat mengenalkan keberagaman yang ada di Indonesia ke generasi anak cucu kita.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun