Mohon tunggu...
Andi Tribuns
Andi Tribuns Mohon Tunggu... -

Manusia yang manusiawi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mendobrak Tradisi Transaksional

8 April 2014   21:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13969438111491597933

"Impossible lah kalau tidak ada uang akan menang. Ini zamannya transaksional, ada uang ada suara," demikian ungkapannya.

Bahkan, dirinya memberi saran kepada caleg dukungannya untuk menyerang habis-habisan atau menyerah dari sekarang. Maksud dia, ketika caleg bermodal besar tidak bisa ditundukkan dengan uang bermodal sedikit, maka ambil keputusan apakah hanya akan menjadi pentonton atau pemeran.

Dua prinsip yang diusung, memang berbeda dan bertolak belakang. Satu, ingin mendobrak kejayaan transaksional. Kedua, mengikuti budaya transaksional.

Jawabannya, 9 April 2014 ketika hari pencoblosan tiba. Siapa yang terpilih, dan dari jalur mana mereka berjuang, harapannya mereka benar-benar menjadi wakil rakyat, wakil rakyat yang memperhatikan rakyat bukan memalingkan muka pada rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun