Disini saya sadar pentingnya untuk punya perspektif masa depan. Selain meminimalisir resiko yang akan menimpa diri sendiri, saya rasa penting banget untuk meminimalisir resiko yang nanti bisa menimpa orang-orang yang terpengaruh oleh tindakan kita sekarang. Kesalahan yang pernah terjadi juga seharusnya tidak terjadi lagi di masa depan. Good history should repeat itself, bad history can go to Hell.
Saya juga sadar bahwa buat melakukan itu, ada dua hal yang penting banget, yaitu untuk nengok ke belakang, ke masa lalu, untuk mengambil contoh dan mengaplikasikan nilai-nilai yang udah kita miliki. Yang satu lagi adalah untuk melakukan suatu tindakan pada saat ini, agar hasil di masa depan adalah hasil yang paling bagus. Kesimpulannya, saya rasa tipe yang terbaik adalah orang yang melihat sesuatu dari ketiga perspektif waktu secara bersamaan dalam proporsi yang sama banyak pada ketiga perspektif itu. Masa lalu, masa kini dan masa depan.
Kira-kira demikian aja tulisan kali ini, kritik dan saran sangat diterima. Anda bisa mengomentari tulisan ini disini, atau menghubungi saya. Sekian dan terimasih banyak.
Email:Â andiihsandi@gmail.com
Twitter:Â @andiihsandi
Saya juga punya blog pribadi yang berisi cerita-cerita pribadi kehidupan saya, isinya lebih condong ke lucu-lucuan aja sih. Yang mau berkunjung, silahkan buka:Â Jurnal Dodol-Catatan Pelajar Ingusan di Negeri Orang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H