HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisa terhadap data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya mutu lulusan di SMK PGRI 2 Cibinong Kabupaten Bogor menggunakan diagram Ishikawa, secara visual gambar 2 menunjukkan hasil identifikasi penyebab suatu masalah
Berdasarkan gambar 2 Diagram Ishikawa menurunnya mutu lulusan di atas dapat dijelaskan bahwa menurunnya  mutu Sekolah disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi penyebab masalah yaitu sumber daya manusia,  tool / sarana prasarana, metode pembelajaran dan material /sumber belajar.
Penyebab masalah pada faktor sumber daya manusaia adalah adanya sebagian besar guru kurang memanfaatkan TIK. Kurangnya pemanfaatan TIK disebabkan karena keengganan guru untuk belajar TIK, rendahnya minat belajar siswa serta siswa kurang dalam menghargai guru. Sedangkan penyebab dari faktor sarana prasarana kurang maskimalnya pemanfaatan fasilitas perpustakaan sekolah ditunjukkan dengan banyak siswa yang tidak mau berkunjung ke perpustakaan baik untuk belajar, membaca buku, ataupun meminjam buku, banyaknya alat peraga rusak, lemahnya jaringan internet wifi.Â
Penyebab dari faktor metode adalah metode pembelajaran kurang menarik masih monoton artinya guru belum menggunakan model pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Selanjutnya penyebab faktor materials atau bahan ajar hanya bersumber dari Modul Siswa hal ini menyebabkan materi pelajaran yang akan diajarkan belum tuntas.
Berdasarkan rangkuman diskusi pada sesi brainstorming dalam menyusun diagram Ishikawa strategi untuk meningkatkan mutu lulusan di SMK PGRI 2 Cibinong Kabupaten Bogor. Secara visual akan dipaparkan pada tabel berikut.
Pada faktor sumber daya manusia, terdapat masalah guru kurang bisa memanfaatkan TIK. Hal ini disebabkan oleh faktor usia, beberapa guru sudah terlalu tua untuk mempelajari tentang teknologi. Sehingga mereka enggan untuk membuat materi ajar yang berhubungan dengan TIK. Sekolah mengadakan pelatihan tentang strategi pembelajaran TIK. Minat belajar siswa rendah, kurangnya perhatian dari orang tua. Siswa kurang menghargai guru, hal ini dikarenakan faktor pengaruh lingkungan. Guru BK diharapkan aktif dalam memantau karakter dan kepribadian siswa, sehingga guru mengetahui mengapa siswa itu minat belajarnya rendah.
Sedangkan pada faktor sarana dan prasarana, masalah yang dihadapi adalah kurangnya pemanfaatan perpustakaan. Banyak buku-buku yang sudah usang atau ketinggalan jaman (tidak up to date). Guru belum menjadikan perpustakaan sebagai sarana pembelajaran dan siswa minat baca siswa rendah. Memanfaatkan ruangan perpustakaan untuk pembelajaran, memperbaiki atau membeli alat peraga yang sudah rusak, memfasilitasi sekolah dengan WIFI.
Penyebab masalah pada faktor metode adalah metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif (monoton), sehingga berdampak pada hasil pembelajaran. Strategi yang digunakan adalah diadakan pelatihan guru utnuk mengembangkan metode yang bervariatif dalam mengajar. Sehingga guru harus bisa berkreatifitas untuk melakukan pembelajaran yang menarik.
Bahan ajar yang digunakan hanya mengandalkan Modul dan materi pelajaran belum tuntas diajarkan. Berdasarkan data tersebut maka perlu adanya diadakan pelatihan tentang pembuatan bahan ajar dan evaluasi yang sesuai dengan karakteristik siswa. Selain itu, perlu adanya pengaturan waktu pembelajaran sehingga harus tepat sesuai dengan program semester.