Mohon tunggu...
Andi Hermawan
Andi Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa fakultas ekonomi, penjual buku dan biasa menulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ketika Barat "dilecehkan" Masyarakat "Antah-berantah"

21 Oktober 2022   16:56 Diperbarui: 22 Oktober 2022   15:29 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku ini juga bisa dijadikan pintu baru dalam referensi sejarah kebudayaan daerah khususnya Sulawesi Tengah yang lekat akan tradisi bertutur/lisan, hingga begitu sukar untuk menggali referensi maupun catatan mendalam mengenai kebudayaannya dan di perparah lagi atas klaim dalam peta kebudayaan nasional  disusun oleh Nugroho Notosusanto yang merujuk pada karya Albert Christian Kruyt dan Dr Nicolaus Adriani yang berjudul De Bare'e-sprekende, isinya menyatakan bahwa suku yang mendiami kawasan Sulawesi Tengah Adalah orang-orang Toraja, itu mengapa kawasan ini disebut Toraja Barat dalam buku karya Kruyt dan Adriani, padahal itu adalah sebuah kesalahan.

Barangkali William Vaughan juga sadar bahwa kisah Woodard patut dituliskan agar bisa dijadikan navigasi kebudayaan apabila sewaktu-waktu ada pelaut-pelaut lain yang terdampar di daerah pantai Barat Sulawesi yang Woodard sebut 'antah-berantah', paling tidak mereka sudah punya rujukan bagaimana laku hidup masyarakatnya. Harapannya hanya satu, sebagai pengingat serta pengalaman berharga.

"Jika saya memperoleh kemalangan dalam kecelakaan kapal, semoga saya akan berlabuh di sebuah daratan yang penuh persahabatan" 

WILLIAM VAUGHAN

London, Juli 1804

  • Judul: Kisah Petualangan David Woodard c.s
  • Penulis: William Vaughan
  • Penerjemah: Stev Aryanto, Ito Lawputra
  • Penerbit: Nemu Publishing
  • Cetakan: Pertama, Maret 2022
  • Tebal: vi + 128 halaman
  • ISBN: 978-623-99425-0-2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun