Teruslah berlari karena waktu membatasi. Yakinlah, di etape berikutnya ada kawan sediakan air minum. Di titik finish, banyak sahabat menunggu menyambutmu. Demikian spirit kami.
Pelari adalah spirit pantang menyerah. Pelari mampu mengukur kemampuan bergeraknya melalui latihan rutin. Pelari dapat memprediksi kapan finish sewajarnya dicapai. Demikianpun jika berniaga.
Seperti bisnis, jangan dipaksa terpacu, karena tubuh punya batas. Mencapai batas harus kuat, tetapi jangan tertekan. Tetaplah riang gembira, sebab masalah tidak selesai hanya dengan mengeluh.
Ketakutan semua orang adalah kekuatan modal dan resiko rugi. Tapi, strategi dagang yang mengandalkan pelanggan komunitasnya dapat memperkecil resiko. Yah, pada saat usaha baru dirintis.
Jika bangkrut, lebih karena manajemen pribadi. Atau memang kondisi yang mengharuskan tikar digulung. Jangan menyerah, tetap santuy, bentangkan tikar niaga dibidang yang lain.Â
Motivasinya, buatlah rute berlari yang baru, sebagaimana usaha ada prospeknya. Tentukan di titik mana finish akan dicapai. Di titik mana start dimulai. Sebab ikhtiar tidak selamanya lancar.
Manajemen pribadi yang paling penting adalah kepercayaan. Tanpa itu, jenis usaha apa pun akan hancur. Terakhir dan yang paling utama adalah sedeqah, sebab saling berbagi adalah pintu rezeki.
Selamat berusaha kawan, teruslah jadikan perniagaanmu berlari. Adaptasi dan inovasi akan membuktikan siapa yang bertahan. Situasi sulit ini akan berakhir. Mari menjalaninya suka cita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H