Lebih banyak dari mereka berniaga makanan. Tetapi juga ada disektor jasa seperti pengelasan, perakitan rangka baja, percetakan, produksi batako dan jasa titip barang.Â
Jual beli langsung juga ada seperti gerai hand phone, ATK, souvenir, gorden, sepatu, kopi, madu dan barang kreatif-millenials lainnya.
Konten kreatif lagi menjanjikan. Dua diantaranya menggagas konten kreatif di istagram dan youtube. Semoga sukses.
Ternyata ada 17 anggota telah membangun usahanya, banyak diantaranya baru memulai saat covid merebak. Bertambah lagi saat Ramadhan lalu.
Hanya 3 termasuk saya, sudah membangun bisnis sebelum kami berkomunitas. Kami bertiga, semuanya mengap-mengap disituasi kini. Daya beli menukik tajam. Distribusi barang terhambat covid.
Tidak main-main, 47% UMKM menurut survei harus terhenti. Karyawan dirumahkan. Sumber datanya valid, diucapkan sendiri Pak Menkop UMKM, Teten Masduki. Â Beritanya dilansir bisnis.tempo.com.
47% UMKM Bangkrut Karena Pandemi Corona
Saat pandemi menghantam pengusaha besar dan UMKM yang telah mapan, justru pelaku usaha baru bermunculan. Setidaknya di lingkungan kecil saya.
Ada yang hancur, ada yang beradaptasi juga beberapa yang bertumbuh. Walau disadari lebih banyak yang hancur, setidaknya yang bertumbuh dapat lebih eksis karena lahir disaat sulit.