Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebuah Kisah di Panti Jompo

2 Februari 2024   19:00 Diperbarui: 2 Februari 2024   19:12 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi mereka yang memiliki sifat menerima secara terbuka, kehidupan ini adalah sebuah petualangan luar biasa yang sangat dahsyat. Namun seumur hidup pun tidaklah cukup untuk melihat keindahan dan keajaiban yang dapat ditemukan di dunia ini atau alam semesta.

Diperkirakan setidaknya 15.000 spesies tumbuhan dan hewan baru ditemukan setiap tahunnya. Dan kita hanya berhasil menggali permukaannya saja karena di dunia hewan saja, para ilmuwan hanya berhasil mengidentifikasi 15 persen!

Lihat apakah pikiran Anda dapat memahami hal ini. Para ilmuwan memperkirakan ada satu triliun pohon di Bumi! Jumlah tersebut 12 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan keberadaan bintang di Bima Sakti yang berisi 200-400 miliar bintang. Jadi mari kita sedikit menghormati pohon sebelum menebangnya.

Masih mengenai pohon, tahukah Anda kalau pohon akasia bisa saling memperingatkan akan adanya bahaya? Ini adalah sistem pertahanan unik yang memungkinkan mereka bertahan selama jutaan tahun. Ketika hewan pemakan daun mendekati pohon akasia, pohon tersebut mengeluarkan gas etilen yang dapat menyebar di udara untuk memperingatkan pohon akasia di dekatnya. Hal ini memberikan cukup waktu bagi pohon akasia yang lain untuk memproduksi lebih banyak tanin secara alami pada daunnya sehingga menjadikannya beracun untuk dimakan.

Dari pepohonan, mari beralih ke binatang.

Tahukah Anda bahwa kawanan kerbau Afrika ternyata mempraktikkan demokrasi? Keputusan ke mana mereka akan pergi didasarkan pada suara yang disampaikan melalui tindakan mereka. Soalnya, hanya kerbau betina, apa pun status sosialnya, yang bisa memilih dan mengambil keputusan untuk kelompoknya. Mereka menunjukkan pilihannya dengan berdiri dan menatap ke suatu arah lalu berbaring kembali.

Siapa bilang tidak ada hewan gay? Faktanya, jerapah jantan lebih memilih menjadi gay daripada heteroseksual. Sekitar 90 persen jerapah jantan lebih suka kawin dengan pejantan lain. Menurut ilmuwan perilaku hewan, hal ini  bertindak sebagai metode untuk membangun dominasi dalam suatu kelompok.

Harimau dikatakan sebagai hewan paling pendendam di planet ini. Penelitian menunjukkan bahwa harimau akan membalas dendam pada orang yang berbuat salah terhadap mereka. Dalam satu kasus, seekor harimau menyimpan dendam selama lebih dari 48 jam, lalu tiba-tiba menyerang dan membunuh para pemburu yang mencoba membunuhnya.

Ada banyak hal menarik yang diketahui dan tidak kita ketahui dan pengetahuan kita saat ini hanyalah setetes air dalam ember.

Kita perlu mendapatkan kembali perasaan itu di masa tua. Di satu sisi, merasa kagum setiap hari adalah hal yang baik. Mengapa? Karena merangsang sel-sel otak dan juga menyehatkan tubuh. Para ilmuwan percaya bahwa perasaan kagum dapat mengurangi peradangan yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh kita, terutama ketika kita merasa terancam, ditolak, atau kesepian. Menurut mereka, "kekaguman yang luar biasa" adalah kebutuhan dasar manusia yang diperlukan untuk kesehatan dan kebahagiaan kita.

Lebih dari sekadar kebutuhan manusia, rasa kagum adalah kekuatan batin yang vital dalam kehidupan kita. Kekaguman itulah yang mendorong kita untuk mengetahui lebih banyak dan mengarahkan kita pada ide-ide besar dan wawasan baru. Kekaguman itulah yang menginspirasi kita untuk menciptakan karya seni yang luar biasa. Kekaguman itulah yang menanamkan dalam diri kita rasa hormat terhadap alam di sekitar kita. Terakhir, rasa kagumlah yang akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun