Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebuah Kisah di Panti Jompo

2 Februari 2024   19:00 Diperbarui: 2 Februari 2024   19:12 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Anda ingin hidup Anda menyenangkan lagi?

Ada sebuah kisah tentang para pensiunan yang tinggal di panti jompo dan sepertinya terjebak dalam rutinitas sehari-hari yaitu bangun tidur, sarapan seperti biasa, menonton film sambil menunggu makan siang, tidur siang dan menonton lebih banyak film lagi di TV sambil menunggu makan malam, lalu mengakhiri hari pada jam 9 malam.

Kemudian seseorang datang kepada mereka memberitahu beberapa informasi. "Tahukah Anda bahwa air dalam botol plastik Anda sama dengan air yang diminum dinosaurus yang kehausan sekitar 65 juta tahun yang lalu? Hal ini karena air di bumi kita saat ini sama dengan air yang ada di bumi selama hampir 5 miliar tahun. Sejauh ini, dunia belum berhasil menciptakan air yang baru!"

"Tahukah Anda bahwa manusia hanya menggunakan 1 persen dari melimpahnya air yang ada di bumi? Bagaimana bisa? Karena sebagian besar air tawar yang tersedia tersimpan di gletser, lapisan es di kutub atau terlalu dalam di bawah permukaan bumi atau terlalu tercemar atau tidak dapat diakses untuk penggunaan sehari-hari. Sisanya tidak bisa diminum. Contohnya air asin yang ada di lautan."

"Ada sebuah legenda tentang air mancur yang memiliki kekuatan untuk memulihkan keremajaan siapa pun yang minum atau mandi di airnya?" Salah satu dari mereka, yang biasanya pelupa, langsung teringat: itulah sumber awet muda! Semua orang sekarang berada di ujung kursi mereka. Apakah sudah ditemukan? Di mana? Tidak ada yang tahu kecuali pertanyaan-pertanyaan itu jelas ada di benak mereka saat mereka semua menatap ke arah orang tersebut.

"Lupakan air mancurnya," kata orang itu pada mereka, "ada makhluk laut yang baru ditemukan, yang memiliki kemampuan untuk kembali ke bentuk larva remajanya berulang kali. Mereka menyebutnya "ubur-ubur abadi" yang nama ilmiahnya Turritopsis dohrnii. Bayangkan, jika kita bisa belajar menerapkan kode genetik ubur-ubur itu pada manusia, maka kita akan mendapatkan Ramuan Awet Muda yang diidam-idamkan umat manusia."

Terlihat mata mereka bersinar-sinar, tanda bahwa orang itu berhasil membangunkan para pensiunan itu yang letih dari sikap mereka selama ini dan mengubah mereka menjadi lebih bersemangat.

Seperti kata pepatah, pengetahuan adalah kekuatan. Lalu, sambil mengetuk meja untuk memberi kesan, orang itu memberi mereka ucapan bahagia kecil untuk hari itu: "Berbahagialah mereka yang menemukan penemuan-penemuan mengejutkan karena setiap hari akan selalu memiliki kemungkinan-kemungkinan baru, membuat hidup lebih menyenangkan dan menggairahkan!"

Semakin kita menemukan informasi yang tidak diketahui, tidak jelas dan bahkan aneh, semakin kita menyadari bahwa dunia tidak pernah berhenti menjadi menakjubkan.

Saat Anda melihat gambar Bima Sakti melalui teleskop luar angkasa James Webb atau saat Anda berjalan di Tembok Besar Tiongkok, tidakkah Anda merinding? Ketika Anda menonton rekaman nyata belut listrik yang menjatuhkan buaya perkasa dengan tegangan 800 volt, tidakkah Anda bertanya-tanya bagaimana ia bisa melakukannya? Mengapa Anda kehilangan kata-kata saat memandangi karya seni berusia berabad-abad atau sekawanan angsa yang terbang dalam formasi V sempurna di langit?

Itu namanya Kagum. Dacher Kenter, pakar ilmu emosi terkemuka, mendefinisikannya sebagai "perasaan menghadapi kehadiran sesuatu yang luas yang melampaui pengetahuan dan pemahaman kita yang terbatas tentang dunia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun