Bento adalah seorang legislator sekaligus manipulator dan operator rahasia yang ingin menggagalkan upaya Presiden Unyu untuk menarik investasi asing ke Mayangpada.
Langkah pertamanya adalah menyatakan dukungan penuh kepada pemerintah untuk menghindari kecurigaan. Kemudian dia menyamar dalam melakukan pekerjaannya.Â
Setelah itu dia mengirimkan sinyal yang salah kepada calon investor. Hal ini bertujuan untuk membungkam kampanye Presiden dalam menarik investasi dan sekaligus menunjukkan bahwa lembaga Eksekutif dan Legislatif tidak sepaham sehingga dimata  investor dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian.
Langkah berikutnya adalah menggunakan wewenang Dewan Perwakilan Rakyat untuk melakukan penyelidikan atas nama undang-undang guna mendapatkan hasil yang dia inginkan.Â
Hal ini merupakan salah satu cara untuk melegitimasi tindakan yang tidak populer seperti usulan perubahan kebijakan yang melemahkan daya tarik negara tersebut bagi investor asing.Â
Tujuannya adalah mengikis kepercayaan dunia usaha terhadap pemerintah dan membuat perusahaan asing kurang tertarik untuk berlokasi di Mayangpada.
Bento mulai diam saat inisiatifnya berhasil menghentikan rencana ekspansi perusahaan-perusahaan di negara Mayangpada. Skemanya mulai membuahkan hasil. Hal tersebut berdampak buruk terhadap penciptaan lapangan kerja. Sekarang Bento telah menunjukkan tanda bahaya yang jelas akan menakuti calon investor.
Tidak berhenti sampai di situ, Bento mulai menciptakan ketidakpastian mengenai kebijakan dan peraturan di masa depan yang akan menghalangi investasi asing dan menghentikan pertumbuhan ekonomi.
Setelah itu Bento mencari perusahaan besar ( Perusahaan Listrik Swasta NIFLUNG) dan mulai melakukan penyelidikan atas tuduhan bahwa perusahaan tersebut mengemplang pajak.Â
Bento tahu bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar, namun dia tahu bahwa saat memulai penyelidikan akan membuat masyarakat mempertanyakan integritas perusahaan tersebut. Bento memerlukan alasan yang tepat untuk mencapai tujuannya yaitu menekan perusahaan tersebut.
Di sisi lain, seorang anggota parlemen mengecam usulan untuk melakukan penyelidikan terhadap perusahaan tersebut dan meminta kepada parlemen untuk fokus hanya pada mengatasi permasalahan listrik masyarakat.Â
Sebagai anggota Komisi Urusan Energi dan Ekonomi DPR, Kabayan mengatakan individu dan kelompok yang mengadvokasi masyarakat harus memprioritaskan solusi nyata untuk tarif listrik yang tinggi dan keandalan layanan.
"Sebagai wakil rakyat Mayangpada, merupakan tanggung jawab kami untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang apa yang sebenarnya terjadi dan tidak menimbulkan kebingungan dengan mengajukan usulan yang belum dipelajari dengan cermat," katanya, seraya menambahkan bahwa ia tidak ragu untuk mengkaji hal-hal yang lebih krusial karena hal ini dapat secara efektif mengatasi masalah yang sudah berlangsung lama yaitu tidak adanya penyesuaian tarif bagi konsumen listrik.
"Tetapi jika NIFLUNG adalah masalahnya, bukankah solusi logis adalah meninjau NIFLUNG dan meminta regulator menyelesaikan proses pengaturan ulang regulasi?"Â
Kabayan bertanya. Ia menantang pihak-pihak yang menyarankan penyelidikan terhadap NIFLUNG dan mendesak mereka untuk mengidentifikasi siapa yang akan memikul tanggung jawab besar untuk memastikan pasokan listrik yang konstan dan memadai untuk mendukung tidak hanya rumah tangga tetapi juga pertumbuhan perekonomian negara.
"Jelas ada kepentingan yang bermain di sini. Namun kepentingan yang harus kita fokuskan adalah kepentingan rakyat Mayangpada," tambahnya.
Akhirul kisah...
Anggota parlemen harusnya memiliki kontribusi terhadap stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi negara dan kita tahu bahwa banyak legislator yang memiliki integritas tinggi dan komitmen tulus terhadap pelayanan publik.
Sayangnya, ada beberapa rekan mereka yang mempunyai agenda politik sendiri yang lebih penting dibandingkan konstituen yang mereka wakili. Inilah wakil-wakil rakyat yang membahayakan bangsa.Â
Alih-alih menciptakan peluang pertumbuhan ekonomi, mereka malah menghambat kemajuan ekonomi dengan mempromosikan agenda mereka sendiri.Â
Menampilkan diri mereka sebagai ahli dalam suatu bidang, mereka mengajukan proposal berbahaya untuk kepentingan kocek mereka sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H