Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadikan Media Sosial Tempat Bersosialisasi

4 Januari 2024   06:32 Diperbarui: 4 Januari 2024   06:44 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namun jejaring sosial yang lebih luas, seperti Mastodon atau Reddit, sering kali bertindak sebagai pintu gerbang ke komunitas yang lebih kecil. Saat mendaftar ke Mastodon misalnya, orang dapat memilih server dari banyak daftar. Termasuk server yang terkait dengan game, makanan, dan aktivisme.

Kepala eksekutif Mastodon Eugen Rochko mengatakan pengguna mempublikasikan lebih dari satu miliar postingan setiap bulan di komunitasnya dan tidak ada algoritma atau iklan yang muncul di postingan tersebut.

Salah satu manfaat utama dari jaringan kecil adalah jaringan ini menciptakan forum untuk komunitas tertentu, termasuk masyarakat yang terpinggirkan. Jaringan kecil lainnya seperti Letterboxd, sebuah aplikasi bagi para penggemar film untuk berbagi pendapat mereka tentang film, berfokus pada minat khusus.

Komunitas yang lebih kecil juga dapat meringankan tekanan sosial dalam penggunaan media sosial terutama bagi generasi muda.

Selama beberapa dekade terakhir, berbagai cerita bermunculan.  Termasuk  tentang bahaya media sosial. Tentang remaja yang mengalami gangguan makan setelah mencoba menampilkan foto di Instagram dan menonton video di TikTok.

Gagasan bahwa situs media sosial baru bisa menjadi satu-satunya aplikasi untuk semua orang tampaknya tidak realistis, kata para ahli.

Ketika generasi muda sudah selesai bereksperimen dengan jaringan baru  seperti BeReal contohnya, yaitu aplikasi berbagi foto yang populer di kalangan remaja tahun lalu dan sempat menyedot jutaan pengguna aktif, kini mereka beralih ke jaringan berikutnya.

"Mereka tidak akan terpengaruh oleh platform cemerlang pertama yang hadir," kata Papacharissi.

Identitas online masyarakat akan semakin terfragmentasi di berbagai situs, tambahnya. Untuk berbicara tentang pencapaian profesional, ada LinkedIn. Untuk bermain video game dengan sesama gamer, ada Discord. Untuk berdiskusi tentang berita, ada Artifact.

"Yang kami minati adalah kelompok-kelompok kecil orang yang berkomunikasi satu sama lain mengenai hal-hal tertentu," kata Papacharissi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun