Selain itu, PBB dan badan-badan terkait lainnya harus memperkuat upaya pemeliharaan perdamaian mereka di Darfur. Hal ini termasuk mengerahkan lebih banyak pasukan dan memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya dan mandat untuk melindungi warga sipil secara efektif.
Komunitas internasional harus tegas dalam meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia dengan memberikan pesan yang jelas bahwa impunitas tidak akan ditoleransi.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mempunyai peran unik karena mempunyai pengaruh signifikan di Sudan. Negara ini harus segera terlibat dalam upaya diplomasi untuk mendorong dialog dan rekonsiliasi di antara pihak-pihak yang berkonflik dengan menekankan prinsip-prinsip perdamaian dan toleransi.
Kedua, OKI dapat memobilisasi bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat yang terkena dampak sehingga dapat meningkatkan stabilitas.
Ketiga, dengan memanfaatkan jaringan diplomatiknya, OKI dapat mendorong kerja sama regional dan dukungan terhadap inisiatif pembangunan perdamaian di Darfur.
Melalui upaya bersama ini, OKI dapat memainkan peran penting dalam mencegah terulangnya genosida di wilayah yang bermasalah ini.
Dunia tidak boleh mengulangi kesalahan masa lalu dengan membiarkan terjadinya genosida lagi di Darfur. Tanda-tandanya sangat buruk dan komunitas internasional harus bertindak dengan segera, penuh tekad dan rasa tanggung jawab kolektif.
Dengan mengatasi akar permasalahan, memberikan bantuan kemanusiaan, memperkuat upaya pemeliharaan perdamaian dan menerapkan tekanan diplomatik, kita dapat berupaya menuju masa depan yang lebih stabil dan aman bagi masyarakat Darfur.
Pernyataan "tidak akan pernah lagi" harus benar adanya dan kita harus bersatu untuk mencegah terjadinya tragedi serupa seperti genosida di Darfur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H