Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa para pemimpin perusahaan-perusahaan di Amerika sebagai pasukan elit globalnya Amerika berasal dari belahan bumi manapun.
Dunia memang sedang melalui fase di mana nasionalisme dan populisme serta politik identitas sedang meningkat. Namun polaritas yang tersirat dalam pernyataan Theresa May mengenai perdebatan Brexit merupakan dikotomi yang salah.
Faktanya, seseorang dapat menjadi warga dunia sekaligus memiliki rasa identitas nasional yang mengakar meskipun mereka awalnya berasal dari belahan bumi yang lain.
Penulis Turki Elif Shafak mengutip penyair abad ke-13 Jalaludin Ar-Rumi yang membandingkan identitas dengan alat geometris yang dikenal sebagai Jangka.
Jangka memiliki satu kaki yang diposisikan kokoh dan terpasang di satu tempat sementara kaki lainnya dapat bergerak dalam lingkaran sempurna menjaga jarak yang sama sepanjang waktu.
Dengan kata lain, satu orang bisa menjadi banyak hal pada saat bersamaan dan tidak ada identitas yang homogen. Seperti Rumi yang memiliki banyak identitas.