Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Limbah Makanan adalah Tanggung Jawab Kita Semua

7 Desember 2023   20:22 Diperbarui: 7 Desember 2023   20:33 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perilaku manusia yang suka menyia-nyiakan makanan menjadi penyebab utama terjadinya sampah makanan.

Hanya manusia yang suka menyia-nyiakan makanan atas nama kemakmuran, budaya, dan estetika.

Sepertiga dari makanan yang diproduksi untuk konsumsi manusia dalam hal berat badan dan seperempat dari jumlah kalori terbuang secara global.

Sebuah perkiraan menunjukkan bahwa hingga 40 persen makanan hilang antara masa panen dan konsumsi. Persentasenya bahkan lebih tinggi di Timur Tengah dan Afrika Utara meskipun wilayah tersebut sebagian besar merupakan wilayah gersang dan populasinya terus bertambah yang sangat bergantung pada impor pangan senilai sekitar $33 miliar setiap tahunnya. Sekitar 44 persen kehilangan dan pemborosan pangan di wilayah ini terjadi terutama di tingkat rumah tangga.

Penduduk perkotaan harus disadarkan akan ketatnya produksi pangan karena mereka relatif tidak peka. Yang lebih buruk lagi adalah konsumen modern yang terlalu memanjakan diri dan selalu bingung dengan label "best before," "use by" dan "sell by"  pada suatu produk sehingga menyebabkan makanan dibuang sebelum waktunya.

Peraturan kesehatan dan keselamatan juga menyebutkan bahwa makanan yang tidak terjual harus dibuang dan bukannya disumbangkan.

Faktor lain juga berperan saat ada yang memiliki pikiran bahwa membuang makanan lebih murah biayanya ketimbang menyimpan, mengangkut atau menggunakannya kembali.

Faktor logistik seperti transportasi dan penyimpanan, siklus permintaan-penawaran dan fluktuasi harga juga berperan.

Biasanya, pangan keluar dari rantai pasokan karena berbagai alasan. Terutama karena kualitas, penampilan, nilai, kelebihan dan preferensi.

Disamping hilangnya makanan terjadi selama panen, sisa makanan juga terjadi  terutama disebabkan oleh titik-titik konsumsi. Di sinilah perilaku manusia berperan baik di tempat makan maupun di rumah tangga.

Sebagai bagian dari The International Food Waste and Loss Protocol yang diadopsi 10 tahun lalu, beberapa badan dunia termasuk Organisasi Pangan dan Pertanian PBB serta Program Lingkungan menawarkan panduan dan persyaratan untuk mengukur limbah makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun